CakapCakap – Jutaan warga Hong Kong turun ke jalan menuntut agar pemimpin Carrie Lam mengundurkan diri dari jabatannya. Aksi demonstrasi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi kontroversial yang diusulkan oleh pemerintahan Lam.
Mengutip Vice, Rabu 19 Juni 2019, jika RUU itu disahkan, Tiongkok akan diberikan otoritas untuk mengirim narapidana Hong Kong ke negara mereka. Hong Kong sudah lama dianggap sebagai entitas terpisah dari Tiongkok daratan, sehingga banyak yang khawatir RUU ini akan menghapus otonomi Hong Kong di bawah rezim otoriter Tiongkok.
Pada 15 Juni, Lam mengumumkan akan menangguhkan—bukan mencabut—pembahasan RUU tanpa batas waktu guna memulihkan perdamaian dan ketenangan di Hongkong. Lam kemudian meminta maaf atas sikap yang telah dia ambil, dan berjanji akan “menerima kritik secara baik-baik dan rendah hati,” menurut pernyataan yang dirilis dari kantornya.
Akan tetapi, ucapannya tak berhasil menenangkan para demonstran yang memadati pusat kota Hong Kong sejak Minggu 9 Juni 2019. Mereka menuntut agar RUU tersebut ditarik sepenuhnya dan agar Lam mengundurkan diri dari jabatan.
Para demonstran juga marah dan menuntut permintaan maaf karena polisi sempat menggunakan kekerasan untuk menghadapi mereka.
Panitia penyelenggara mengklaim demo pada 10 Juni dihadiri sekitar dua juta orang. Jumlah pastinya memang belum dapat dipastikan, tetapi jika benar, demonstrasi ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Hong Kong.
Berikut beberapa foto yang berhasil diabadikan saat aksi demo:
*All images via Reuters
Source: VICE
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Joshua Wong, Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong yang Berusia 23 Tahun - CakapCakap
Pingback:Sejumlah Media Internasional Soroti Kematian Pengunjuk Rasa di Papua - CakapCakap