Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) membuka jalur khusus untuk YouTuber yang memiliki setidaknya 10.000 subscribers pada penerimaan mahasiswa baru (Maba) tahun ini.
Akun Instagram @infomasukptn, yang didedikasikan untuk berbagi informasi penerimaan dari universitas di Indonesia, membagikan postingan itu pada hari Rabu tentang program jalur prestasi (jalur prestasi) UPNVJ, yang baik untuk YouTuber dan siswa dengan prestasi olahraga dan OSIS di sekolah menengah setidaknya satu tahun, serta hafiz (Penghafal Quran).
https://www.instagram.com/p/BynRjufFJKS/?utm_source=ig_web_copy_link
Melansir The Jakarta Post, Minggu 16 Juni 2019, Rektor UPNVJ Erna Hernawati membenarkan bahwa universitas telah menambahkan YouTubers ke program jalur prestasi tahun ini.
“Kami pikir YouTube adalah media yang bagus untuk menyampaikan pesan positif secara efektif kepada masyarakat,” kata Erna kepada The Jakarta Post, Jumat. “Kami ingin mereka yang diterima di universitas menyampaikan pesan-pesan positif dan memengaruhi masyarakat menjadi lebih baik.”
Namun, Erna mengatakan bahwa YouTuber yang ingin mendaftar melalui jalur penerimaan khusus akan disaring oleh komite untuk memastikan kanal Youtube mereka hanya mempublikasikan konten positif.
“Kami tidak akan menerima mereka yang mengunggah konten provokatif. Kami juga akan menguji keterampilan pelamar dengan mengharuskan mereka membuat video berdurasi dua hingga tiga menit di kampus. Jadi, jika kamu memiliki 10.000 subscribers, tidak secara otomatis diterima, ”katanya.
Tes serupa akan diberikan kepada hafiz dan atlet yang mendaftar melalui jalur khusus prestasi itu, katanya.
Mereka yang lulus kemudian harus mengikuti ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) untuk mengukur pengetahuan akademik mereka.
“Jadi, penerimaan didasarkan pada kombinasi dari keterampilan mereka dan UTBK,” kata Erna.
Skema penerimaan jalur khusus ini terbuka untuk pendaftaran mulai tanggal 12 Juli sampai dengan 21 Juli 2019 di situs web resmi UPNVJ. Jalur khusus ini hanya berlaku untuk lima fakultas saja di universitas ini. “[Skema] tidak berlaku untuk fakultas kedokteran dan farmasi,” katanya.
