Bukan startup namanya kalau nggak bakalan bikin disruption di kehidupan kita. Betul nggak, gaes?
Buat kamu yang ingin banget bisa berkomunikasi dengan lancar dengan sesama penghuni planet Bumi tapi terkendala kemampuan berbahasa yang rendah, sebentar lagi kegalauan kamu bakal terusir pergi. Penerjemah mini besutan Travis, sebuah startup asal Negeri Kincir Angin, bisa menjadi solusi komunikasi paling praktis tatkala kamu traveling banyak titik di Bumi ini yang bahasanya belum kamu kuasai.
Sebagaimana dilansir AFP, Travis nangkring di perhelatan Consumer Electronics Show dan mempertontonkan kemampuannya dalam menerjemahkan 80 kombinasi bahasa di dunia secara real-time. Keren nggak, sih?
Seperti kamu lihat di gambar di atas, ukurannya hanya sekepalan tangan. Tapi, jangan salah, gaes. Alat mini ini sanggup memecah berbagai kendala bahasa yang bakal kamu alami saat melancong keluar negeri berkat kemampuannya menganalisis logika bahasa dengan menyortir dan menyimpan kosakata yang ada maupun kamu ucapkan nantinya.
Menyimpan? Tentu saja. Tujuan utama Travis lebih sekedar mengatasi kendala bahasa kamu, lho. Bukan itu. Misi utama Travis tak lain adalah mendigitalisasi berbagai bahasa yang ada di dunia, terutama bahasa yang penuturnya amat sangat sedikit dan nyaris punah.
Pihak Travis sendiri menyatakan bahwa digitalisasi bahasa ini sangat banyak gunanya. Tidak hanya sebagai sarana pelestari bahasa yang terancam hilang dari muka bumi, tapi juga untuk sarana edukasi. Elissa Glorie dari Travis mengungkapkan pula bahwa digitalisasi bahasa juga ditujukan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi komputer semacam voice-command atau asisten virtual. Canggih, ya.
Memang, selama ini kita beranggapan bahwa kalau terkoneksi dengan orang asing lewat media sosial atau berbagai teknologi lainnya sudah cukup. Itu salah. “Komunikasi yang sesungguhnya baru terjadi begitu apa yang kita ucapkan dan apa yang diutarakan lawan bicara benar-benar nyambung dan pihak yang berkomunikasi benar-benar memahami apa yang tengah menjadi topik pembicaraan dan maksud tersampaikan,” kata Robb Selander, perwakilan Travis di Amerika Serikat.
Alat yang diluncurkan dengan nama sama dengan startup produsennya ini tergolong sangat hits di luar sana. Siapa sangka, startup yang baru diluncurkan awal tahun lalu dan langsung merilis penerjemah portable April 2017 lalu langsung naik daun. Lebih dari 80 ribu orang sudah memesan Travis dengan harga 199 dolar AS, dan sebagian besar sudah sampai di tangan konsumen.
Tidak hanya bakalan menciptakan disruption, gaes, tapi Travis merupakan ancaman serius buat Google yang tahun lalu meluncurkan perangkat serupa dan dipasarkan dengan nama Pixel Buds. Bedanya, Pixel Buds harus dikenakan di telinga sebagaimana earphone dan hanya bisa menerjemahkan 40 bahasa yang terlontar dalam percakapan secara real-time. Fiturnya yang mirip earphone ini tentu mempermudah pengguna untuk mendengarkan secara langsung hasil terjemahan. Belakangan ini Pixel Buds bisa bekerja secara wireless dengan adanya smartphone Pixel generasi kedua yang juga mampu menerjemahkan komunikasi kamu secara real-time.
Nah, mau pilih mana?****