CakapCakap – Seorang remaja yang kecanduan bubble tea merasakan kesakitan setelah meminum terlalu banyak minuman susu khas Asia Timur.
Melansir News, Rabu 12 Juni 2019, obsesinya menyebabkan remaja ini dirawat di rumah sakit, dan dokter terkejut menemukan lebih dari 100 gelembung teh (bubble tea) yang terkumpul di dalam dirinya dan menempel pada saluran pencernaannya.
Tetapi kecintaan remaja Cina terhadap minuman Asia Timur yang populer ini membuatnya kesakitan dan harus terbaring di ruang rawat darurat yang dikelilingi oleh dokter yang terkejut.
Bubble tea hadir dalam berbagai rasa dan biasanya diisi dengan sesendok besar bola tapioka yang disebut “mutiara” atau “boba”. Mutiara hitam dan kenyal ini dibuat dari tanaman singkong dan sering digunakan sebagai pengental makanan.
Laporan media Cina Shaoxing News bahwa remaja yang bernama Xiao Shen ini mengadu kepada orang tuanya mengenai sakit perut yang luar biasa akhir bulan lalu.
Remaja ini merasakan gejala kembung yang parah. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak buang air besar selama lima hari dan berjuang untuk makan.
Orang tuanya yang cemas membawa remaja ini ke bagian gawat darurat Rumah Sakit Rakyat Zhuji di Provinsi Zhejiang.
Menurut laporan itu, dokter Xiao Shen, Zhang Louzhen, segera memerintahkan CT scan perut remaja itu, dan apa yang ia temukan membuatnya benar-benar tak bisa berkata-kata.
Dokter menemukan lebih dari 100 “granular shadows” (semacam gelembung-gelembung) kecil yang tersebar di seluruh saluran pencernaan remaja — dari perutnya, kemudian melalui usus dan turun ke anusnya.
Dr Zhang juga memperhatikan bahwa pasiennya mengalami “perut menggembung”. Dokter juga menanyakan apa yang baru saja remaja itu makan.
Xiao Shen yang sangat malu-malu itu menyatakan bahwa ia minum bubble tea “lima hari sebelumnya”, tetapi Dr Zhang menyimpulkan bahwa sejumlah besar mutiara yang terjebak di dalam dirinya adalah hasil dari konsumsi bubble tea yang berkepanjangan.
Dokter memberikan resep obat pencahar yang kuat dan mampu melewati mutiara.
Dokter Zhang meminta masyarakat untuk tidak mengkonsumsi bubble tea karena mutiara hitam dan kenyal dalam bubble tea sangat sulit dicerna.
Dokter mengklaim banyak mutiara mengandung “bahan tambahan makanan, pengental dan pengawet”, membuatnya beracun bagi konsumen.