CakapCakap – Melakukan banyak pekerjaan sekaligus bagi sebagian besar orang dianggap sebagai hal yang hebat. Cakap People pun mungkin berpikir kemampuan multitasking ini bisa membuat berbagai pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Kehadiran teknologi saat ini pun turut membantu banyak orang dalam aktivitas multitasking dan meningkatkan kemampuan tersebut. Namun, kamu harus berhati-hati karena aktivitas multitasking bisa berdampak negatif pada kemampuan otak.
Profesor neurosains Earl Miller dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) termasuk yang mengajak waspada terhadap kerja multitasking, seperti dilaporkan laman Liputan6.com. Pasalnya, bolak-balik dari satu tugas ke tugas lain justru menguras kesehatan mental. Bermacam penelitian telah membuktikan bahwa melakukan banyak pekerjaan sekaligus justru tidak membuat pekerjaan makin cepat. Sebaliknya, pekerjaan akan semakin lama selesai, dan kesalahannya pun akan makin banyak.
Salah satu penelitian menunjukkan bahwa mereka yang bermain smartphone ketika berjalan malah tidak menyadari ada badut yang sedang lewat dengan sepeda roda satu di jalanan. Ini membuktikan bahwa multitasking berjalan sambil memakai smartphone saja bisa mengurangi kemampuan kognitif seseorang dalam memperhatikan sesuatu. Bayangkan yang terjadi bila seseorang kerja multitasking pada suatu hal yang lebih kompleks. Dampaknya pada otak manusia tentu akan jauh lebih besar lagi.
Menurut John Medina, ahli biologi molekular dan penulis ‘Brain Rules: 12 Principles for Surviving and Thriving at Work, Home and School’, pekerjaan seseorang bisa 50 persen lebih lama dan 50 persen lebih banyak membuat kesalahan jika bekerja multitasking. Survei Microsoft juga menyebut perlu rata-rata 15 menit bagi pegawai kembali ke tugasnya bila mereka berhenti mengecek email dan pesan singkat. Studi Institut National de la Santé et de la Recherche Médicale menemukan partisipan membuat tiga kali kesalahan dan menjadi sering lupa jika mereka mengerjakan beberapa sekaligus.
Multitasking pun tak berdampak hanya ke pekerjaan saja, tetapi juga pada apa yang terjadi di dalam otak manusia. Peneliti Universitas Sussex melihat hasil MRI dari orang-orang yang fokus di perangkat berbeda, seperti menonton TV sambil mengirim SMS. Hasilnya, densitas grey matter di otak mereka berkurang. Itu berarti kontrol kognitif orang tersebut berkurang, dan kemampuan perhatian mereka jadi lebih buruk. Selain itu, IQ-nya juga menurun sampai 15 poin seperti orang begadang semalaman. Makanya, jangan dibiasakan multitasking ya, Cakap People!