CakapCakap – Lebih dari 700 warga desa Gunung Jaya di Kecamatan Siotapina di Buton, Sulawesi Tenggara terpaksa mengungsi meninggalkan rumah mereka ke desa Laburunci.
Warga mengungsi sejak Rabu 5 Juni 2019, akibat rumahnya dibakar oleh sekelompok pemuda Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina.
“Kemarin sekitar jam 2 siang, kami dengar bunyi bom. Kami langsung lari masuk ke hutan, kami tidak tahu bagaimana keadaan di kampung, kami larikan anak-anak dua orang,” kata seorang warga Desa Gunung Jaya, Mira seperti dikutip dari Kompas, Kamis 6 Juni 2019 di tempat penampungan sementara.
“Mereka (pemuda itu) mengamuk, pegang parang panjang. Kami tidak bisa menyelamatkan barang-barang kami. Hanya lari saja dan rumah saya dibakar sudah hangus,” tambah Mira.
Saat ini, warga Desa Gunung Jaya yang menjadi korbam mengungsi di Desa Laburunci, Kelurahan Kombeli, Kecamatan Pasarwajo, yang jaraknya sekitar 25 kilometer dari lokasi kebakaran.
Bupati Buton, La Bakri mengatakan, saat ini 700 warga Desa Gunung Jaya mengungsi di rumah-rumah warga Desa Laburunci.
“Warga yang mengungsi masih terus berdatangan dan mengungsi di rumah-rumah warga untuk memudahkan penanganan bantuan,” ucap La Bakri.
La Bakri menambahkan, informasi yang masuk kepadanya, rumah yang dibakar sekelompok pemuda Desa Sampobalo bertambah menjadi 87 rumah.
“Alhamdulilah tidak ada korban jiwa. Saat ini yang mengungsi hanya orangtua dan anak-anak, yang tinggal di sana hanya anak muda untuk jaga-jaga,” kata dia.
Baik Pemda Buton dan taruna siaga bencana terus memberikan penangan bantuan kepada korban kebakaran.
Melansir The Jakarta Post, Kamis 6 Juni 2019, bentrokan terjadi setelah 40 warga desa Sampuabalo mengendarai sepeda motor dan melewati desa Gunung Jaya sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri. Suara dari iring-iringan membuat marah penduduk dan terjadilah perkelahian.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Golden Hart mengatakan bahwa petugas polisi yang didukung oleh personil militer Indonesia telah dikerahkan untuk menghentikan perkelahian. Akses jalan yang menghubungkan kedua desa sementara ditutup.