CakapCakap – Kata ‘data’ untuk sebagian besar generasi millenial maupun gen Z merupakan kata paling dasar yang mereka gunakan sehari-hari. Di era Industy 4.0 ini, data sudah tidak dapat dihindarkan dalam keseharian. Hal tersebut juga disadari oleh beberapa kampung di Papua dan Papua Barat, kampung Waharia yang terletak di Distrik Teluk Kimi, Kabupaten Nabire, Papua dan Kampung Yekwandi yang terletak di Distrik Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan. Mereka mulai mengumpulkan dan menyusun data untuk membangun kampungnya.
Adalah KPMK (Kader Pemberdayaan Masyarakat Kampung) yang menjadi tulang punggung terlaksananya proses ini. KPMK dibentuk oleh pemerintah kampung dimana mereka bertugas untuk menghimpun data-data dari masyarakat dikampungnya secara langsung. Setiap kampung setidaknya memiliki 2 KPMK yang bertugas mengelilingi kampung serta mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan mendatangi setiap rumah.
Proses yang dilakukan KPMK ini ternyata sudah berlangsung lebih dari setahun loh Cakap People. Berdasarkan data yang didapatkan di kampung Waharia, ternyata masih banyak warga yang belum memiliki rumah. Dari 360 KK, masih terdapat 32 KK yang menumpang di rumah keluarga maupun kerabat. Sama halnya dengan kampung Yekwandi, berdasarkan data yang didapatkan terdapat 14 KK yang belum memiliki rumah. Masalah ini kemudian dibawa dalam musyawarah yang dilakukan dikampung masing-masing untuk menggali gagasan-gagasan yang akan dimasukkan dalam dokumen perencanaan dan pengangguran kampung 2019.
Selain pembahasan mengenai rumah, masalah kekurangan air bersih juga menjadi pembahasan dalam musyawarah dikampung Waharia. Berdasarkan data, terdapat 30 rumah yang belum mendapatkan akses air bersih. Air yang mereka gunakan sehari-hari tergolong air yang tidak layak digunakan sehari-hari. Maka dari itu, saran yang muncul dari musyawarah tersebut adalah untuk menyediakan sumber air bersih yang layak bagi 30 rumah itu.
Lain halnya di kampung Yekwandi, masalah yang mereka hadapi adalah kurangnya tempat untuk MCK (Mandi Cuci Kakus). Dari pembahasan di musyawarah kampung Yekwandi, masalah ini akan ditangani dengan pembangunan MCK di beberapa lokasi yang mudah terjangkau oleh warga. MCK ini juga nantinya akan dilengkapi dengan aliran air bersih. Dari 2 kampung diatas, peran data memang sangat penting untuk membantu dalam proses pengembangan kampung. Dengan adanya data, proses pengambilan keputusan lebih mudah dilakukan. Sehingga masalah yang terjadi di kampung lebih cepat teratasi.
Sumber : BaKTINews