CakapCakap – Media sosial Facebook sempat tersangkut skandal yang disebut ‘Cambridge Analytica’ beberapa waktu yang lalu, di mana diketahui ada pembocoran data pribadi para penggunanya, yang kemudian digunakan oleh pihak ketiga terkait dalam dunia politik, salah satunya untuk Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016 lalu. Cakap People sendiri tentu juga sudah pernah mendengar, atau bahkan mengikuti perkembangan kasus dugaan pencurian data pribadi para pengguna Facebook itu.
Kini, Facebook terus menindak dan menelusuri aplikasi pihak ketiga yang bisa mengambil data para pengguna. Pihak Facebook memastikan para pengguna tidak akan lagi melihat aplikasi yang tidak bermanfaat, seperti kuis kepribadian, beroperasi pada platform mereka. “Sebagai bagian komitmen untuk menjaga privasi dan keamanan, kami membuat pembaruan untuk platform. Dalam kebijakan baru kami menambahkan ketentuan bahwa aplikasi dengan utilitas minimal seperti kuis kepribadian tidak diizinkan ada,” jelas Kepala Platform Facebook, Eddie O’Neil, dimuat di laman Republika.co.id.
Sebagai bagian dari pembaruan yang sedang dilakukan, Facebook juga mulai memberlakukan kontrol bagi pengembang. Sekarang platform ini dapat mencegah pengembang mengakses data pengguna jika terdeteksi pengguna belum membuka akun dalam 90 hari terakhir. “Ke depannya, kami secara berkala akan meninjau, mengaudit dan menghapus izin yang tidak diperkenankan. Pengembang bisa mengirim tinjauan aplikasi (App Review) untuk mendapat kembali izin yang kadalaursa,” lanjutnya.
Belum lama ini, Facebook pun telah menuntut dua pria asal Ukraina, Gleb Sluchevsky dan Andrey Gorbachov atas tuduhan pencurian data pengguna, seperti dilaporkan laman Kompas.com. Mereka disinyalir telah mencuri puluhan ribu data pengguna Facebook selama satu tahun terakhir melalui sebuah aplikasi jahat berupa kuis-kuis ringan yang dapat membaca karakter atau kepribadian para pengguna. Pihak Facebook melayangkan tuntutan pada keduanya telah melanggar Undang-undang Tentang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer, serta mengakses data Facebook tanpa otorisasi.
Sluchevsky dan Gorbachov diduga mengoperasikan empat aplikasi web, termasuk kuis ‘Supertest’ dan ‘Fquiz’, yang memancing pengguna agar memberikan data pribadi mereka. Aplikasi-aplikasi kuis tersebut menggunakan fitur login Facebook dan mengklaim hanya mengumpulkan informasi secara terbatas, walau sebenarnya tidak demikian. Nah, makanya Cakap People harus berhati-hati ya!