in

Dengan Teknologi, Islandia Masukkan CO2 Ke Dalam Batu Selamanya

CakapCakap – Di era yang serba dimotori oleh pergerakan teknologi seperti masa sekarang ini, manusia bisa saja membuat inovasi yang menghebohkan. Apalagi jika teknologi bisa diupayakan sebagai salah satu cara ampuh untuk keberlangsungan hidup manusia di dunia ini, pasti akan didukung oleh pemerintah dan dunia. Salah satu yang sedang dibicarakan saat ini adalah hebatnya ilmuwan asal Islandia yang berhasil menggunakan kecanggihan teknologi untuk mengubah gas Karbondioksida (CO2) menjadi bongkahan batu. Bagaimana ceritanya?

Batuan Basal di Islandia
https://www.provoke-online.com/images/All_Articles/0lilin/carbfix.jpg

Kali ini, ahli sains Islandia berhasil menemukan teknologi untuk mengubah emisi berbahaya tersebut. Hasil ubahan yang merupakan batu ini bukanlah bersifat sementara, tapi menjadi batu selamanya. Teknologi ini diketahui telah dikembangkan oleh Snaebjornsdottir beserta timnya. Tim yang terbentuk adalah gabungan antara insinyur dan peneliti dari sbuah perusahaan energi bernama Reykjavik Energy. Tim ini dikuatkan dengan beberapa pakar dari University of Iceland, France’s National Centre for Scientific Research (CNRS) dan Columbia University. Proyek yang bernama CarbFix ini menjadi salah satu solusi yang dibutuhkan dunia saat ini.

CarbFix fokus melakukan injeksi karbondioksida ke dalam batu basal berpori. Ketika masuk proses mineralisasi, gas beracun tersebut akan terperangkap di dalam batu selama-lamanya. Pabrik CarbFix ini bahkan sudah berdiri diatas lapisan batu basal dari lava dingin. Permasalahan awal di Islandia ini adalah kawasan yang hampir dipenuhi dengan gunung api. Sehingga, di negara ini Cakap People tidak akan kesulitan untuk menemukan batu basal dari lava. Para peneliti dan ilmuwan akhirnya memanfaatkan kondisi di Islandia ini menjadi perangkap bagi gas karbondioksida.

Igloo tempat penyuntikan cairan Karbondioksida ke Batuan Basal
https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KiWaeMBJWLny4ceWwV_jRjhTMaw=/640×360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2800702/original/032866600_1557384172-carbfix_2.jpg

Tatacara yang membawa gas ini masuk ke batuan basal adalah bermula dari pencairan gas karbondioksida menjadi kondesat, yang kemudian dilarutkan dalam air. Kemudian, air yang mengandung gas ini disalurkan ke dalam bangunan berbentuk igloo, dan disuntikan dalam batu yang berlokasi sekitar 1.000 dibawah tanah. Proses penyuntikan ini dilakukan dengen teknologi bertekanan tinggi. Setelah itu ketika gas karbondioksidan sudah mengisi rongga-rongga batuan basal, cairan ini akan bersentuhan langsung dengan kalsium, magnesium, dan besi. Akhirnya, karena semua zat tersebut saling bersinggungan, terjadilah proses pemadatan.

Proses ini bukanlah proses yang instan, karena membutuhkan waktu selama 2 tahun dari penangkapan gas karbondioksida di udara, hingga memadatkannya di batuan basal. Walaupun proyek ini digadang sebagai salah satu solusi jitu untuk menyelamatkan bumi, ternyata masih ada kekurangannya. Setiap proyek CarbFix ini, diperlukan supply air sebanyak 25 ton untuk proses per satu ton karbondioksida. Hingga demikian, ada pemborosan air di Islandia yang tidak dapat dihindari.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ini loh Zodiak yang Paling Eksis di Media Sosial, Termasuk Kamu?

Jurus Lebih Teladan, Fitur Spesial LINE untuk Bulan Ramadhan