CakapCakap – Wacana pemindahan Ibukota Indonesia dari DKI Jakarta ke daerah lain bukanlah isapan jempol saja. Cakap People ingat? Wacana ini sudah ada sejak pemerintahan sebelum-sebelumnya, dan terus akan digemakan oleh Presiden yang sedang menjabat, untuk segera dilakukan. Di tahun ini, wacana ini kembali muncul dengan aksi yang lumayan serius dari pemerintah. Bahkan banyak pihak sudah mendukung rencana ini, dengan memberikan usulan kepada Presiden berkaitan dengan kota yang akan menjadi ibukota pengganti Jakarta. Usulan disampaikan dengan berbagai macam, mulai dari rapat terbatas yang dihadiri para Menteri, hingga masyarakat luas yang menyampaikan usulan melalui media sosial. Cakap People pilih memindahkan Ibukota Negara kemana nih?
Mencuat diantara simpang siur kota atau daerah yang akan menjadi pengganti Jakarta, malah kabar lain datang dari Bappenas. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyebutkan bahwa kriteria Ibukota ideal yang baru untuk Indonesia adalah sebuah kota yang tidak lebih luas jika dibandingkan dengan Jakarta. Bappenas membuat desain baru untuk kota baru tersebut, dengan ukuran yang tidak sebesar Jakarta. Bahkan perkiraan atau skenario penduduk yang akan meninggali kawasan tersebut hanyalah diantara 900 Ribu hingga maksimal 1,5 Juta penduduk saja.
Dalam diskusi media di Kantor Staf Kepresidenan pada 6 Mei 2019 kemarin, Bambang juga mengatakan bahwa Ibukota baru Indonesia nanti tidak akan masuk dalam jajaran 10 kota terpadat di Tanah Air. Pastinya, pemerintah akan berfokus pada pembuatan Pusat Pemerintahan yang kondusif untuk aktivitas pemerintahan. Disamping itu, Ibukota baru juga akan menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Memang tidak dapat dipungkiri, sebuah ibukota negara yang kecil sekalipun akan memiliki nilai ekonomi yang tidak kecil nilainya.
Bambang yang juga merupakan mantan Menteri Keuangan ini juga mengatakan bahwa pemindahan Ibukota tidak akan menghentikan pembangunan di Jakarta. Jakarta direncanakan akan tetap ramai seperti ini, karena Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan keuangan. Ide yang muncul adalah Jakarta sebagai pusat bisnis, dan Ibukota baru akan memuat lini pemerintahan, ditambah para lembaga kedutaan, eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Wah jika demikian, apakah nantinya merantau ke Ibukota masih akan menjadi trend seperti saat ini?
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!