CakapCakap – Beberapa waktu yang lalu, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, kembali dipercaya menjadi salah satu dari lima negara yang bergabung dalam Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kembali lagi, Kemenlu membawa berita baik bahwa pada Mei 2019, Indonesia mulai dipercaya menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB. Dengan demikian, Indonesia mendapatkan kesempatan lebih untuk menjadi motor keputusan-keputusan penting dibawah DK PBB.
Rencananya sepanjang Mei 2019 nanti, DK PBB akan mengangkat tema besar “UN Peacekeeping”. Tema ini akan dispesifikkan menjadi topik khusus yakni “Berinvestasi dalam Perdamaian: Meningkatkan Keamanan dan Kinerja Pemeliharaan Perdamaian PBB” (Investing in Peace: Improving Safety and Performance of UN Peacekeeping). Sama seperti negara-negara lain anggota DK PBB, Indonesia mendapatkan kesempatan menjadi Presiden DK PBB selama satu bulan penuh, setelah Jerman yang menjabat pada April 2019. Setelah Indonesia, pada bulan Juni 2019 besok giliran Kuwait yang akan menjadi Presiden DK PBB.
Dipastikan Indonesia akan sibuk mengambil sebulan kesempatan langka ini untuk berupaya penuh dalam perdamaian dunia. Agenda yang sempat dipaparkan oleh Direktorat Kerja Sama Multilateral Kemlu RI antara lain pada 7 Mei 2019 nanti akan ada Sidang Open Debate yang membahas tentang Operasi Pemeliharaan Perdamaian, yang merupakan signature event presidensi Indonesia. Kegiatan debat ini akan mengambil tema UN Security Council Open Debate on Strengthening the Capabilities of United Nations Peacekeeping Operations. Setelah itu, akan digelar juga sidang dalam format debat bertema Protection of Civilians (PoC) in Armed Conflict. Debat ini akan dilaksanakan pada 23 Mei 2019, dalam rangka peringatan 20 tahun sejak resolusi pertama PoC ini, dan sekaligus merayakan 70 tahun Vienna Convention. Kesemua agenda ini akan dipimpin langsung oleh Retno Marsudi selaku Menlu RI, dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres.
Selain agenda utama tersebut, ada juga beberapa diskusi informal Dewan Keamanan PBB. Salah satunya yang akan menarik adalah Arria Formula mengenai Palestina, yang dilaksanakan pada 9 Mei 2019. Indonesia akan mengusulkan tentang isu illegal settlement di wilayah Palestina, dari segi hukum dan kemanusiaan. Indonesia juga akan menggelar Resepsi Diplomatik dan Pertunjukan Budaya, yang akan diselenggarakan pada 30 Mei 2019. Momen ini akan dimanfaatkan untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. Ada juga pameran foto yang akan dilaksanakan pada 6-17 Mei 2019 di Markas Besar PBB. Dalam pameran yang akan mengusung tema “Investing in Peace” ini, Ibu Retno Marsudi akan membuka secara resmi, sekaligus menampilkan berbagai macam kontribusi perdamaian dunia dan pemajuan HAM yang telah ada selama ini.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Beginilah Cara Kerja Facebook Menangani Konten Terorisme di Platform Besar Ini - CakapCakap
Pingback:Modernkan Proses, Kemenlu RI Terapkan Digitalisasi Keuangan - CakapCakap