CakapCakap – Angkutan umum merupakan salah satu mode transportasi yang sampai saat ini masih sering digunakan masyarakat Indonesia dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari. Begitu pula dengan anak sekolah, banyak diantara mereka yang harus menggunakan angkutan umum untuk bisa sampai ke sekolahnya. Hanya saja, kurang memadainya fasilitas dari angkutan umum yang kadang membuat para penumpangnya merasa kurang nyaman.
Berdasarkan permasalahan ini, muncullah sebuah inovasi untuk menciptakan angkutan umum modern di Kota Makassar yang di desain khusus untuk anak-anak sekolah, khususnya SD dan SMP di Kota Makassar. Dialah PASIKOLA atau Petepete Anak Sekolah yang menjadi inovasi baru terkait angkutan umum modern yang aman, nyaman dan tepat waktu.
Istilah Petepete merupakan istilah lokal yang digunakan oleh orang Makassar untuk menyebutkan mode transportasi angkutan umum. Sedangkan untuk PASIKOLA sendiri, lahir berdasarkan hasil dari kolaborasi berbagai pihak yaitu Dinas Perhubungan Kota Makassar, Organda, para pelajar dan mahasiswa, pakar transportasi, aktivis NGO, pelaku komunitas, serta pakar tata kota. Ide ini muncul dari hasil workshop Transportasi Publik Yang Dicintai Warga Makassar yang diadakan oleh Dinas Perhubungan Kota Makassar, Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), United Nation Development Programme dan UN Pulse Lab pada bulan November 2016 lalu.
Cakap People! Hingga saat ini, PASIKOLA dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas pendukung diantaranya yaitu Perpustakaan Mini, Air Minum, Penyejuk Ruangan, Teralis Pengaman, Kotak P3K, Tabung Pemadam Kebakaran, Audio, Colokan Listrik, Pengharum Ruangan serta Tempat Sampah. Selain itu, untuk memudahkan para orang tua siswa memantau kebedaan armada PASIKOLA, aplikasi e-Pasikola juga sudah tersedia sehingga koordinasi dan komunikasi antara orang tua siswa, pengemudi, pihak sekolah, serta manajemen PASIKOLA bisa terjalin dengan mudah.
Dalam pengembangannya, PASIKOLA mendapatkan dukungan dari City-I-LEAPS melalui UNDP Bangkok Regional Hub dan UNDP Indonesia dimana PASIKOLA dianggap sebagai contoh yang baik tentang bagaimana pemerintah kota sendiri dapat menggunakan inovasi sosial untuk mengatasi kesenjangan penyediaan layanan, dan memperkuat sistem secara keseluruhan untuk memastikan keberlanjutan layanan yang sukses, termasuk melalui mengadopsi kebijakan atau peraturan yang diperlukan. Selain itu, selama masa ujicoba program, PASIKOLA mendapat dukungan penuh dari UNDP dan PERTAMINA serta mendapatkan pendampingan dari Yayasan BaKTI pada bulan Agustus 2018 lalu.
Saat ini, PASIKOLA telah beroperasi pada 7 sekolah di Kota Makassar yaitu SMPN 3 Makassar dengan 2 armada yang melayani 20 siswa, Kompleks SDN IKIP dengan 2 armada melayani 22 siswa di SDN Kompleks IKIP dan IKIP 1, serta Kompleks SDN Sudirman dengan 6 armada PASIKOLA yang melayani 62 siswa di SDN Sudirman 1, SDN Sudirman 2, SDN Sudirman 3, dan SDN Sudirman 4.
Untuk sistem manajemen transportasinya sendiri, PASIKOLA berfokus pada peningkatan kapasitas pribadi dari para supirnya. Dengan adanya PASIKOLA, supir pete-pete konvensional yang beralih ke PASIKOLA, dapat mendapatkan kepastian pendapatan setiap bulannya. Sehingga hal ini tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Source: PASIKOLA dan BaKTINews
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Lewat Pendidikan, Inilah Program Menarik Penguatan dan Pengawasan Kepala Sekolah di Sorong, Papua - CakapCakap