CakapCakap – Cakap People! Kita sering bertanya-bertanya, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu menyelamatkan Bumi ini. Selain usia Bumi yang semakin tua, pemanasan global juga sudah menjadi isu masyarakat dunia sejak lama.
Ternyata, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk ambil bagian dalam gerakan menyelamatkan Bumi. Pastinya tak terlalu sulit untuk mengaplikasikannya. Karena sekecil apa pun upaya kita, akan berdampak besar pada Bumi ini.
Ada sejumlah cara inovatif untuk menyelamatkan Bumi yang dilakukan oleh berbagai negara. 8 cara ini bisa jadi inspirasi untuk diaplikasikan dimana pun berada, seperi dikutip dari Elite Readers, Senin, 22 April 2019 berikut ini:
1. Koran yang Bisa Ditanam
Meski saat ini sangat mudah mendapatkan informasi secara digital, namun masih banyak kertas berupa koran yang terbuang setiap hari. Untuk mengatasi masalah ini, seorang desainer Jepang bernama Yoshinaka Ono menemukan kertas “hijau” 100 % bisa terbiodegradasi secara khusus dan mengandung biji tanaman.
Konsep ini kemudian diadopsi oleh The Mainichi Newspaper. Agar tetap “hijau,” kamu harus “menanam” atau “mengubur” kertas koran tersebut dan siramlah air ke atasnya. Seiring waktu, akan berubah menjadi tanaman yang indah.
2. Mesin Botol Plastik
Saat ini mesin pengolah botol plastik dan alumunium sudah banyak ditemukan di negara-negara yang ramah lingkungan. Mesin ini bisa kamu jumpai di Toko IKEA Inggris, Supermarket Jerman dan masih banyak lagi.
Namun, sejumlah negara melakukan berbagai inovasi mendorong warganya menggunakan mesin pengolah botol tersebut untuk melindungi planet Bumi ini.
Kamu cukup memasukan botol plastik maupun alumunium ke mesin tersebut. Setelah itu kamu akan menerima uang atau kredit yang dimasukan dalam kartu, yang bisa digunakan untuk pembayaran kereta bawah tanah yang ada di Istanbul, Turki dan Beijing, China.
3. Sikat Maskara Bekas Untuk Bayi Hewan
Jika maskara kamu habis, jangan buru-buru dibuang ya. Kamu bisa mencuci sikat maskara bekas yang telah habis dengan sabun cuci dan air hangat. Letakkan sikat maskara yang bersih ke dalam plastik ziplock. Kemudian kirimkan plastik berisi maskara yang telah bersih itu ke pusat penyelamatan The New Arc di Skotlandia.
Di pusat ini, para pekerja akan menggunakan sikat maskara untuk membersihkan para hewan yang masih bayi dan menghilangkan tungau serta kutu pada tubuhnya.
4. Toko Tak Menyediakan Produk dalam Kemasan
Gerakan tanpa sampah semakin populer dan sejumlah toko juga semakin mendapatkan tempat di berbagai negara dengan langkah ini.
Untuk mengurangi kemasan sekali pakai yang tidak ramah lingkungan, toko-toko ini tidak membungkus produk yang dijualnya dalam kemasan.
Toko-toko ini menawarkan kepada para pembeli untuk tidak menggunakan plastik melainkan dengan wadah besar dan ember, serta sebuah sendok untuk memudahkan pembeli mengambil makanan yang akan dibeli.
Jadi, jika ingin membeli sesuatu di toko itu, kamu harus membawa wadah belanjaan atau tas belanja kosong sendiri. Selain makanan, toko-toko tersebut biasanya menawarkan produk yang tidak dapat dimakan seperti sampo, sabun, deterjen, dan produk pembersih lainnya
5. Tisu Basah Flushable
Sebagian besar tisu basah yang dijual terbuat dari polypropylene yang merupakan jenis plastik. Berdasarkan aturan, tidak diperbolehkan membuang lalu meng-flush tisu di dalam toilet. Karena akan menyumbat sistem saluran pembuangan di toilet. Masih banyak orang yang melakukan hal ini.
Namun, Natracare, sebuah perusahaan tisu dari Inggris, mengklaim menciptakan sebuah tisu basah yang terbuat dari bahan-bahan organik dan ramah lingkungan. Jadi, tisu ini aman saat di flush. Untuk saat ini, tisu tersebut adalah satu-satunya produk di Inggris yang diberikan sertifikasi “Fine to Flush”.
6. Peralatan Makan Terbuat dari Biji Alpukat
Kini, semakin banyak orang yang tak menggunakan peralatan makan yang terbuat dari plastik. Tak ketinggalan, sejumlah restoran juga gencar melakukan hal ini; mengurangi penggunaan peralatan makan berbahan plastik.
Sebuah perusahaan Meksiko Biofase memproduksi pisau, garpu, sendok, dan sedotan dari bioplastik yang terbuat dari biji alpukat yang dibuang.
Bioplastik biji alpukat ini dapat diserap secara alami dan terurai dalam hitungan tahun. Dengan cara ini, itu tidak mencemari lingkungan dan sebaliknya. Tentu saja ini berguna kembali bagi bumi.
7. Mengumpulkan Tutup Botol Plastik
Di Spanyol, orang mengumpulkan tutup botol plastik. Hal ini berawal dari seorang gadis berusia 7 tahun yang membutuhkan operasi jantung, namun orang tuanya tidak mampu.
Perusahaan pengolah sampah plastik membantu operasi itu dengan membuat gagasan mengumpulkan 200 ton plastik. Lalu orang-orang membantu dengan mengumpulkan tutup botol plastik.
Gagasan mengumpulkan tutup botol plastik ini sangat bermanfaat. Selain untuk tujuan amal, tetapi juga menjadi langkah menyelamatkan bumi.
8. Cup Sharing
Sebagian besar dari kita menyukai kopi. Entah itu saat di kantor atau meminumnya saat dalam perjalanan. Namun tahukah kamu bahwa gelas kertas (cup) atau plastik sekali pakai yang digunakan saat kita membeli kopi menyumbang sebanyak 50% sampah jalanan?
Untuk turut mengurangi jumlah sampah sekali pakai, ada program pembagian gelas (Cup Sharing) yang bernama CUPPY di Kanada. Mereka menawarkan akses tidak terbatas untuk menggunakan gelas yang dapat dipakai ulang tersebut hanya dengan US$5 dolar saja.
Cara bergabungnya sangat mudah. Kamu cukup membayar dan memesan kopi di kedai kopi atau kafe dengan satu gelas (cup) yang bisa kamu bawa. Setelah selesai meminum kopi tersebut, kamu bisa mengembalikan gelas kopi itu di toko atau cafe yang ikut dalam program tersebut.
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Hebat! Norwegia jadi Negara Teraktif sebagai Penyelamat Bumi - CakapCakap
Pingback:Wow! Sedotan Bambu asal Indonesia Diminati Masyarakat Dunia - CakapCakap