CakapCakap – Cakap People! Beruntunglah kita yang tinggal di Indonesia. Negara kita dikenal memiliki banyak gugusan pulau dan menyimpan keindahan alam bawah laut. Kamu yang punya hobi diving, pasti takkan melewatkan pesona lautnya.
Menikmati keindahan bawah laut dengan diving memang akan menjadi pengalaman tak terlupakan dan kamu pasti ingin menikmatinya lagi dan lagi. Bagi penyelam, laut Indonesia bak ‘surga’ bagi mereka.
Namun, ada hal yang harus kamu tahu setelah menyelam. Apalagi untuk kamu yang ingin pulang atau melanjutkan perjalanan liburan dengan menggunakan pesawat setelah diving, sebaiknya kamu berhati-hati. Karena ternyata ada aturan tentang jeda waktu penerbangan setelah penyelaman.
Mengapa dilarang naik pesawat setelah diving?
Dikutip detikcom dari buku Advance Open Water Diver PADI, Jumat, 19 April 2019, hubungan tentang naik pesawat setelah menyelam terletak pada udara di tangki scuba. Saat menyelam, traveler tidak menghirup oksigen seperti di daratan.
Saat menyelam (diving), traveler harus bernapas menggunakan tangki scuba. Udara dari tangki scuba sendiri merupakan oksigen dan nitrogen yang dikompres. Oksigen yang terkandung adalah 21 persen dan nitrogen 79 persen.
Jumlah ini bisa diterima oleh tubuh dan dikeluarkan melalui pernapasan. Tapi jika sampai kelebihan nitrogen, bisa membuatmu sakit.
Lalu apa hubungannya nitrogen dengan naik pesawat?
Jadi, saat naik pesawat tekanan sangatlah rendah. Sehingga membuat paru-paru mudah untuk menerima nitrogen. Setelah menyelam, sisa-sisa nitrogen tidak langsung terbuang dari tubuh.
Sisa nitrogen inilah yang nantinya akan membahayakan traveler saat berada di ketinggian pesawat. Nitrogen berlebih akan terbawa ke dalam jaringan tubuh melalui paru-paru. Sehingga akan menghasilkan gelembung di dalam jaringan. Gelembung dalam jaringan ini dikenal dengan nama Decompression Sickness atau DCS. Para penyelam biasanya menyingkatkan dengan sebutan Deco.
DCS akan memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh. Rasa sakit, pusing, kebas sampai kelumpuhan akan menyerang tubuh. Efek fatalnya adalah kematian. Inilah yang menyebabkan diving menjadi olahraga berat.
Tapi tak perlu khawatir, karena DCS bisa kamu atasi dengan memberikan jeda dari penyelaman ke penerbangan. Untuk traveler yang hanya melakukan satu kali penyelaman, bisa naik pesawat dengan jeda 12 jam.
Kalau kamu melakukan penyelaman lebih dari sekali dalam satu hari, maka sebaiknya kamu memberikan jeda 18 jam sebelum melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat.
Traveler yang terkena Deco atau DCS juga bisa menggunakan pesawat dengan syarat jeda lebih dari 18 jam. Di sarankan untuk beristirahat satu hari atau jeda penerbangan 24 jam. Sehingga meminimalisir dampak dari nitrogen.
Nah, itu jika kamu menggunakan pesawat. Bagaimana jika berkendara ke tempat yang lebih tinggi setelah diving, apakah berbahaya juga?
Sebenarnya tak ada aturan jelas tentang bepergian ke tempat tinggi setelah diving. Namun traveler disarankan untuk beristirahat dengan jeda beberapa jam karena bagaimana pun, berjalan ke ketinggian memiliki resiko. Well, enjoy your holiday!