CakapCakap – Cakap People! Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri, telah usai digelar, yang dimulai sejak 8 April dan berakhir 14 April 2019. Meski lebih cepat dari pelaksanaan di tanah air, namun penghitungan suara di luar negeri akan serentak dilakukan pada 17 April 2019.
Banyak hal menarik yang terjadi selama proses pemilu 2019 dihelat di luar negeri. Para WNI yang tinggal di 130 negara, rata-rata menunjukan antusiasnya menggunakan hak politiknya di pemilu kali ini.
Salah satu yang tak kalah menarik, juga terjadi pada proses pemilu 2019 yang dilaksanakan di Sydney, Australia pada 13 April 2019. Di gelar di Sydney Town Hall, Sydney, para WNI yang termasuk pemilih lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas (difabel), mendapatkan perhatian dan prioritas oleh petugas dan pemilih lainnya. Tak hanya para lansia dan difabel, para petugas pemilu di Sydney juga tak melupakan pemilih lainnya.
Koresponden CakapCakap di Sydney, Australia, Adhi Sappareng mengatakan bahwa, hal ini adalah sesuatu yang berbeda dan akan sangat baik jika diterapkan juga pada saat pemilu digelar di tanah air.
Antusiasme WNI di Sydney untuk menyukseskan Pemilu 2019 juga sangat tinggi. Hal ini terlihat saat para pemilih sudah melakukan antrian panjang sebelum Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka. Padahal, TPS baru dibuka pukul 08.00 pagi dan berakhir pukul18.00 waktu setempat.
Seperti kebanyakan orang, mereka pun tak menyia-nyiakan untuk mengabadikan momen special itu lewat video, juga Vlog soal pemilu.
Adhie mengatakan, euforia pemilu 2019 terasa berbeda karena menggunakan hak politiknya di luar negeri. Selain itu, momen pemilu 2019 dimanfaatkan juga untuk saling bertemu dengan sesama WNI di Sydney.
Seperti diketahui, di Sydney sendiri ada terdapat 15 TPS (Tempat Pemungutan Suara). Adhie menjelaskan, satu TPS digunakan oleh sekitar 1.150 Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN).
Selain bisa mendatangi langsung sejumlah TPS yang telah disiapkan oleh KJRI, Adhie mengatakan bahwa para WNI juga bisa menggunakan hak pilihnya yang dikirim melalui pos. Surat suara pemilu 2019 dikirim ke alamat rumah WNI tersebut, kemudian dikirim kembali melalui pos dan ditujukan ke KJRI. Namun, metode melalui pos ini hanya diberlakukan bagi WNI yang bertempat tinggal dengan jarak yang jauh dan jumlahnya tak banyak.
Saat proses pemilu 2019 berlangsung di Sydney Town Hall, Adhie mengaku tak mengalami kendala yang berarti. Justru proses memilihnya lebih mudah di luar negeri.
Jika di Indonesia, para pemilih pada pemilu 2019 dihadapkan pada lima pilihan pada lembar kertas surat suara; DPD RI, DPR RI, DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi, serta Presiden dan Wakil Presiden. Namun, para WNI yang mencoblos di luar negeri hanya memilih; DPR RI serta Presiden dan Wakil Presiden saja.
Sekedar diketahui, ada sekitar 65.000 WNI di Australia yang masuk dalam daftar pemilih pemilu 2019. Namun, secara keseluruhan, ada 2 juta WNI yang tersebar di 130 negara yang terdaftar sebagai pemilih pemilu 2019 di luar negeri.
5 Comments
Leave a Reply5 Pings & Trackbacks
Pingback:Jangan Lupa, Kamu Dilarang Selfie di TPS Saat Mencoblos - CakapCakap
Pingback:Quick Count Sementara 7 Lembaga Survei, Jokowi-Ma’ruf Unggul di Pilpres 2019 - CakapCakap
Pingback:Sama-Sama Hitung Cepat, Inilah Beda Quick Count dan Exit Poll yang Harus Kamu Tahu - CakapCakap
Pingback:Pemilu Pertama di Indonesia, Beginilah Potret Bilik Suara dan Kertas Suara Pemilu 1955 - CakapCakap
Pingback:Wow! Main HP Sambil Mengemudi Bisa Kena Denda Rp 3,5 Juta di Kota Ini - CakapCakap