CakapCakap – Ada yang tahu terbuat dari apakah tulang? Jika Cakap People belum tahu sebenarnya tulang terbuat dari kolagen yang termasuk protein. Kolagen dari protein tersebut akhirnya seolah seperti dianyam menjadi sebuah kerangka yang cukup fleksibel. Di dalam tulang tersedia beberapa kandungan seperti kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Dua kandungan tersebut termasuk mineral yang mampu mengeraskan kerangka serta menambah kekuatan.
Kendati tulang merupakan kerangka yang kuat namun ia juga bisa hancur kemudian membentuk kembali jaringannya agar tak gampang patah. Walau demikian ada beberapa faktor yang wajib kamu waspadai, di mana ia dapat menjadikan kepadatan tulang terkikis. Apabila kepadatan tulang terus menurun maka dapat berujung pada osteoporosis. Berikut faktor-faktor tersebut!
Gaya hidup
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti corticosteroid, kurang olahraga, sedikit mengonsumsi kalsium hingga merokok dapat memicu terjadinya penurunan pada kepadatan tulang. Apa kamu masih awam dengan yang dimaksud corticosteroid? Ia merupakan obat yang biasanya diresepkan pada pasien pengidap asma, lupus, artitis, radang usus dan penyakit lain. Apabila obat tersebut dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka bisa memicu osteoporosis. Sedangkan untuk pria ada risiko tambahan, yakni dapat menjadikan kerangka tubuh jadi kecil serta hormon seks atau testosteron lebih rendah.
Pola makan dan usia
Umumnya kepadatan tulang dapat menurun jika kandungan mineral pada tulang lebih banyak diserap dibanding digunakan untuk membentuk tubuh. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan banyaknya mineral tulang yang dicerna serta berapa yang akan dibentuk menjadi baru. Faktor tersebut terdiri dari yang bisa dikontrol dan tidak, misalnya saja seperti menjaga pola makan. Pola makan dapat dikendalikan dan diatur dengan baik. Namun ada pula faktor yang berada di luar jangkauan, sebut saja usia. Biasanya tulang akan banyak bertambah ketika masa remaja dan anak-anak.
Kemudian tulang akan berkembang jadi lebih besar, kuat serta berat. Pembentukan tulang ini akan terus terjadi sampai berada pada tahap massa tulang atau saat massa tulang maksimal terbentuk. Lalu pada usia berapa puncak pembentukan tulang ini terjadi? Pada usia sekitar 30 tahun. Saat itu maka proses penyerapan mineral pada tulang akan jauh lebih banyak terjadi dibanding pembentukan. Itulah yang mengakibatkan penurunan pada kepadatan tulang.
Biasanya kepadatan tulang wanita akan terjadi sangat cepat pada awal menopause. Jadi makin tua usia akan diikuti pula oleh penurunan tingkat kepadatan tulang. Perlu Cakap People ketahui jika wanita berpotensi lebih besar untuk mengalami osteoporosis. Sedangkan untuk pria risiko osteoporosis ini bisa lebih lambat daripada wanita. Saat memasuki usia 65 tahun, perempuan serta laki-laki memiliki kepadatan tulang sama.