CakapCakap – Cakap People tentu juga sudah mengetahui bahwa semua umat manusia tinggal di dalam galaksi yang disebut dengan nama galaksi Bima Sakti. Namun, tahukah kamu, ternyata masih ada banyak galaksi lainnya di alam semesta. Lalu, berapakah jumlah galaksi yang ada? Jangan salah, jumlahnya bukan puluhan atau ratusan, melainkan ternyata mencapai ribuan. Tepatnya ada sekitar 1.300 galaksi di alam semesta, meski sebelumnya NASA mendeteksi hanya ada sekitar 70 galaksi.
Jumlah tersebut ditemukan oleh para ilmuwan dari proyek SKA (Square Kilometre Array) di Afrika Selatan, meski mereka belum bisa mendeteksi secara detail dari setiap galaksi, seperti dilaporkan oleh laman Liputan6.com. Temuan menakjubkan ini sendiri diperlihatkan teleskop radio MeerKAT yang dimiliki oleh proyek SKA. Saat ini ada sekitar 64 alat penerima (receptor) berupa parabola yang bertugas untuk mencari galaksi di tata surya. Nantinya, SKA pun akan menambahnya menjadi 3.000 untuk memperdalam pencarian galaksi tersebut dan akan bisa lebih ‘jauh’ meneliti galaksi liar itu.
“Berdasarkan dari hasil yang kami dapat pada hari ini, kami yakin MeerKAT akan menjadi salah satu teleskop terkemuka yang dapat digunakan di dunia astronomi,” ucap Chief Technologist SKA, Justin Jonas. Teleskop MeerKAT itu sendiri telah beroperasi secara utuh dengan kapasitas maksimal pada akhir tahun 2017. Sementara, 3.000 parabola MeerKAT akan rampung mulai tahun 2020. Teleskop tersebut nantinya tak akan mencari jejak galaksi di luar angkasa, tapi juga akan mencari jejak lubang hitam, dark matter dan benda alami lainnya untuk mengungkap asal usul terciptanya alam semesta.
Menariknya, sebelumnya tim peneliti yang dipimpin Christopher J. Conselice, ahli astrofisika dari University of Nottingham di Inggris malah sempat menemukan jumlah galaksi di alam semesta yang jauh lebih banyak, mencapai 2 triliun galaksi, seperti dimuat dalam laman Beritagar.id. “Jauh lebih banyak dari yang diperkirakan siapapun. Bahkan jumlah sesungguhnya mungkin bisa lebih banyak lagi, ungkap Conselice dalam laporan hasil penelitian yang dipublikasikan The Astrophysical Journal.
Hasil itu didapat setelah meneliti hasil pengamatan langit yang dilakukan Hubble Space Telescope dan perangkat pengamat bintang lainnya selama 20 tahun terakhir. Karena ada beberapa galaksi yang sudah terlalu tua, berumur miliaran tahun, dan sulit dilihat dengan jelas oleh perangkat yang ada saat ini, mereka juga menggunakan bantuan matematika hingga menghasilkan angka 2 triliun. Luar biasa ya, Cakap People!