CakapCakap – Putra-putri Indonesia memang tidak kalah hebat dalam bidang teknologi dibanding dengan orang-orang di luar negeri. Buktinya, Cakap People tentu juga tahu bahwa ada banyak anak-anak muda Tanah Air yang bisa menghasilkan inovasi besar. Nah, salah satunya adalah teknologi anyar TeleCTG (telecardiotocography) karya perusahaan rintisan (startup) Sehati yang bergerak dalam bidang teknologi kesehatan (healthtech), dan kini sedang diperkenalkan di Amerika Serikat.
“Selain memperkenalkan inovasi kesehatan karya anak bangsa, TeleCTG sekaligus untuk mendapat potensi pasar baru berskala internasional. Kami akan memamerkan revolusi CTG di dunia dan akan membuat suatu perubahan signifikan untuk masa depan dunia kesehatan,” jelas Co-Founder dan CPO Sehati TeleCTG, Abraham Auzan seperti dimuat dalam laman Tempo.co. Teknologi itu sendiri telah dipamerkan dalam ajang SXSW 2019 Trade Expo di AS, bersama dengan tujuh startup lainnya yang ditunjuk oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sekaligus untuk mewakili Indonesia di ajang itu.
TeleCTG adalah kombinasi teknologi iOMT (Internet of Medical Things) dengan konsep kesehatan telemedicine yang lebih terjangkau dan portabel, berguna untuk memantau denyut jantung dan gerakan janin, serta kontraksi rahim saat bayi dalam kandungan. Menariknya, bentuknya ringkas dan portabel sehingga bisa dibawa dan digunakan di mana saja. “10 tahun lalu mesin CTG berukuran besar jadi salah satu sebab akses penggunaannya terbatas. Dengan TeleCTG memungkinkan bidan memonitor kesejahteraan janin dan melakukan konsultasi dengan dokter,” tambah Abraham lagi.
Awalnya, startup ini sendiri merupakan dua perusahaan, yakni Sehati dan TeleCTG yang beroperasi secara terpisah, namun kemudian melakukan merger. Setelah mendapat pendanaan dari salah satu investor lokal pada tahun 2018 lalu, kedua startup yang didirikan oleh lima orang founder, yakni dr Ari Waluyo SpOG, Anda Sapardan, Abraham Auzan, Rizky Rakhmat Oentoe, dan Endang Sri M Ratiyo ini resmi bergabung dengan nama Sehati TeleCTG, seperti dilaporkan oleh laman TechInAsia.com.
Perangkat TeleCTG sendiri telah menjalani beberapa pilot project di sejumlah daerah di Indonesia, hingga akhirnya mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan RI dan lalu diproduksi secara massal. Keren ya, Cakap People!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Dengan Teknologi, Islandia Masukkan CO2 Ke Dalam Batu Selamanya - CakapCakap