CakapCakap – Cakap People! Clara Daly, remaja 15 tahun ini menggunakan bahasa isyarat untuk membantu Tim Cook, pria tuna netra-rungu (buta dan tuli) saat naik pesawat dari Boston ke Los Angeles
Pertemuan seorang remaja dan seorang laki-laki buta dan tuli (tuna netra-rungu) dalam penerbangan lintas negara ini sempat viral di media sosial, menuai pujian dan membuat pengalaman itu seperti tidak akan dilupakan oleh mereka.
Mengutip People, Rabu, 3 April 2019, kisah itu bermula saat Clara Daly yang berusia 15 tahun dan ibunya, Jane Daly, 52 tahun, baru saja menyelesaikan perjalanan untuk membantu ibu Jane pindah ke rumah baru, dan bepergian menggunakan pesawat Alaska Airlines dari Boston ke Los Angeles.
Tim Cook, 64 tahun, juga sedang dalam penerbangan yang sama. Cook ingin berkomunikasi bahwa ia membutuhkan secangkir air. Menyadari dirinya yang buta dan tuli (tuna netra-rungu), tidak mungkin bagi Cook untuk menyampaikan kebutuhannya tersebut pada pramugari selain menggunakan bahasa isyarat.
“Apakah ada yang tahu bahasa isyarat Amerika?” Salah satu pramugari bertanya kepada penumpang pesawat.
Clara, yang telah belajar American Sign Language (ASL-bahasa isyarat Amerika) ini segera mengajukan diriya untuk membantu. Dengan kemampuannya itu juga, sekitar setahun yang lalu, Clara banyak membantu para disleksia.
Clara berlutut di samping kursi Cook di bagian depan pesawat dan menggenggam tangannya, “Bagaimana kabarmu? Apakah kamu baik-baik saja?”. Begitulah Clara memulai berbincang dan akrab dengan Cook.
“Dia memberi tahu saya bagaimana dia menjadi buta dan tuli (tuna netra-rungu). Cook bilang bahwa itu adalah hal bertahap yang terjadi seiring waktu,” kata Clara. Ia bercerita bahwa Cook berada di Boston untuk mengunjungi saudara perempuannya.
“Cook mengatakan bahwa dia pernah bekerja sebagai penjual keliling. Kami berdua memiliki keluarga di Boston, jadi kami juga membicarakan hal itu di pesawat. Dia juga bertanya apa yang ingin saya lakukan dalam hidup saya. ”
Clara yang bercita-cita mencalonkan diri untuk jabatan politik dan menjadi seorang senator ini mengatakan, dia duduk bersama Cook beberapa kali selama di pesawat. “Dia hanya butuh seseorang untuk diajak ngobrol,” kata Clara.
Cook mengaku suasana hatinya buruk di pesawat sebelum Clara datang membantu. “Dia sangat manis dan baik. Dia memiliki komunikasi yang sangat jelas dan kami memiliki percakapan yang menyenangkan. Ini adalah perjalanan terbaik yang pernah saya miliki,” ucap Cook.
Clara sendiri mengaku terkejut tindakan sederhananya di pesawat itu mendapat perhatian banyak orang.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Sandaran Tangan di Kursi Tengah Pesawat Ternyata untuk Penumpang yang Duduk di Tengah – CakapCakap