CakapCakap – Menangis merupakan salah satu pelampiasan terbaik jika seseorang sedang mengalami situasi tak menyenangkan. Namun tidak hanya karena situasi kurang menyenangkan saja orang bisa menangis. Sebab ada pula tangisan kebahagiaan yang bisa diluapkan akibat hadirnya kegembiraan. Tetapi apa namanya jika seseorang tiba-tiba merasa sedih dan menangis tanpa sebab Cakap People?
Biasanya kondisi tersebut sering disamakan dengan bipolar. Padahal tidak selalu indikasinya serupa. Orang yang tiba-tiba menangis dan sedih tiada sebab bisa jadi terkena hypophrenia. Apa itu? Kamu bisa mencari tahu informasi lengkapnya di ulasan berikut ini!
1. Mengenal hypophrenia
Mungkin bagi banyak orang istilah yang satu ini masih cukup asing. Namun berdasarkan keterangan dari Rena Masri M.Psi yang merupakan psikolog menjelaskan jika hypophrenia merupakan keadaan gangguan mental yang bisa dialami oleh seorang lantaran sering sedih dan menangis tanpa adanya sebab yang jelas. Terkadang keadaan tersebut sering dianggap sebagai bipolar. Padahal kedua gangguan mental tersebut memiliki perbedaan.
Di mana bipolar termasuk gangguan mental yang dihadapi oleh seseorang dengan gejala perubahan mood drastis dan berlangsung dengan cepat. Pasien bipolar dapat merasa depresi sangat kacau namun tiba-tiba dapat muncul lagi semangatnya. Sementara untuk penderita hypophrenia lebih kepada fase di mana mereka tiba-tiba sedih kemudian menangis tiba-tiba tanpa adanya alasan.
2. Gejala-gejala yang muncul
Bagaimana gejala dari kondisi hypophrenia? Ditandai dengan adanya perubahan emosi yang dapat berubah dengan tiba-tiba. Bisa tiba-tiba menjadi sedih sampai menangis walau tidak ada sebabnya. Rasa sedih dan menangis tersebut bisa mendadak mengubah sifat seorang pengidap hypophrenia jadi lebih ketus, susah diajak komunikasi hingga sensitif.
3. Penyebab hypophrenia
Ingin tahu apa penyebab hypophrenia? Gangguan mental ini bisa timbul lantaran adanya kecemasan berlebih karena adanya trauma atau situasi yang menyedihkan di masa lampau. Perlu kamu pahami jika kecemasan berlebih bisa membuat orang tak bisa tidur nyenyak. Bahkan akan ada kondisi lelah mental dan fisik yang dapat membuat seseorang merasakan kesedihan lalu menangis dengan tiba-tiba walau tanpa alasan. Tak hanya dari sisi psikologis semata. Melainkan kondisi ini juga dapat dialami oleh seseorang lantaran faktor kesehatan fisik yang dapat membuat sistem neurologi terganggu. Pasien pengidap dementia, parkinson, stroke hingga alzheimer cenderung rentan pada kondisi hypophrenia karena lebih tak mampu mengontrol emosi.
Jika Cakap People sendiri mengalami keadaan tersebut atau ada teman hingga keluarga yang berada dalam kondisi hypophrenia maka sebaiknya segera berikan penanganan. Apabila belum parah mungkin perlahan-lahan kamu bisa membangkitkan diri untuk lepas dari trauma. Namun jika merasa sudah sangat parah segeralah pergi ke psikiater guna berkonsultasi.