in

Siapa Sangka! 200 Talenta Teknologi Indonesia Ikut Bantu Grab Jadi ‘Decacorn’

CakapCakap – Perusahaan rintisan atau startup asal Malaysia yang bergerak di bidang layanan jasa transportasi massal secara online, Grab baru saja berhasil mencatatkan diri sebagai startup dengan nilai valuasi mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS. Seperti yang Cakap People pasti sudah ketahui juga, dengan begitu Grab pun kini menjadi decacorn’ pertama dari Asia Tenggara, bersama sejumlah startup lainnya dari seluruh dunia. Menariknya, ternyata ratusan talenta teknologi dari Indonesia selama ini juga turut berperan dalam perjalanan Grab hingga sekarang ini meraih gelar ‘decacorn.

Ada sekitar 200 orang Indonesia yang membantu dalam pengembangan teknologi Grab. Via pcplus.co.id

CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan mengakui pihaknya turut melibatkan sumber daya manusia dari Indonesia di balik kesuksesan perusahaan ride hailing yang dibangunnya tersebut. Seperti yang dilaporkan oleh laman Detik.com, setidaknya ada sekitar 200 orang Indonesia yang membantu dalam pengembangan teknologi Grab. “Kami telah bekerja sama dengan pemerintah dan institusi hebat seperti ITB di Bandung untuk menumbuhkan talenta teknologi lokal,” ucap Anthony saat di Jakarta.

Dia pun berjanji akan terus menumbuhkan talenta teknologi di Indonesia, salah satunya demi upaya mempercepat pertumbuhan iklim startup Tanah Air. Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata pun menambahkan bahwa mereka juga menjalin kerja sama langsung dengan sejumlah perguruan tinggi lain di Indonesia, termasuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). “Kami percaya dengan potensi Indonesia. Itulah sebabnya kami juga berinvestasi di Indonesia. Dan kami percaya hanya talenta Indonesia yang bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia,” katanya pula.

CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan bersama Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata di Jakarta. Via beritasatu.com

Belum lama ini, Grab mengumumkan telah merekrut 90 orang untuk mengembangkan teknologi terkait titik penjemputan, atau disebut ‘Point of Interest’ (POI), seperti dimuat laman KataData.co.id. Awalnya, tim MapsOps yang mengembangkan teknologi ini sendiri hanya ada lima orang. Dengan tambahan tenaga ini, Grab berencana mengembangkan 350 ribu titik hijau di delapan negara di Asia Tenggara, naik signifikan dari 5 ribu pada tahun 2018. Di Indonesia sendiri ada sebanyak 250 ribu titik hijau dengan 5 juta pilihan titik penjemputan (POI) yang sedang mereka kembangkan saat ini.

Grab sendiri hadir di 336 kota di delapan negara Asia Tenggara, termasuk 222 kota di Indonesia. Saat ini Grab mengklaim sudah menguasai 60% pangsa pasar roda dua dan 70% roda empat di Indonesia. Semoga startup Indonesia bisa mengikuti kesuksesan Grab ya, Cakap People!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Keren! Google Ciptakan Sepatu Pintar Anti-Gemuk untuk Pantau Berat Badan

Jangan Salah, Wanita Cantik Ini Ternyata Jagoan ML dari Indonesia Lho!