in ,

Olahraga dengan Durasi 22 Menit Atau 30 Menit, Mana yang Lebih Baik?

CakapCakap – Olahraga memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia, terutama tentu saja dalam menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Demi manfaat itu, maka Cakap People rela menyisihkan waktu untuk berolahraga secara rutin dan teratur. Namun, dalam berolahraga ternyata perlu juga untuk melakukannya dalam durasi tertentu, agar benar-benar merasakan manfaat yang maksimal. Nah, belum lama ini mencuat program soal olahraga selama 22 menit. Apakah durasi itu cukup?

WHO merekomendasikan untuk berolahraga selama 150 menit dalam sepekan atau 30 menit sehari selama 5 hari dalam sepekan. Via tabloidbintang.com

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah merekomendasikan orang dewasa usia 18-64 tahun untuk melakukan aktivitas fisik selama 150 menit dalam sepekan dengan intensitas sedang, seperti dimuat dalam laman Health.Detik.com. Apabila dikonversi ke dalam tujuh hari, maka memang akan didapatkan rata-rata 22 menit dalam sehari selama sepekan. Namun, durasi yang disarankan malah bukan seperti itu, melainkan 30 menit sehari selama lima hari dalam sepekan. Selain itu, anjuran tersebut bisa juga dikonversi menjadi 75 menit olahraga dengan intensitas berat dalam sepekan.

Seseorang yang rajin melakukan aktivitas fisik pun akan memiliki sistem metabolisme yang jauh lebih baik, di mana akan didapatkan keseimbangan energi di dalam tubuh yang lebih terjaga. Selain itu, beraktivitas fisik dengan intesitas ringan dan sedang ternyata juga bisa membantu dalam membakar kalori hingga mencapai sebanyak kira-kira 500-1.500 kalori per minggu jika dilakukan secara teratur.

Selain memperhatikan durasi, WHO juga menekankan soal intensitas dalam berolahraga. Via radiopelitakasih.com

Soal durasi olahraga dalam sehari, dokter spesialis kesehatan olahraga memang punya pandangan berbeda. dr Michael Triangto SpKO dari Klinik Slim and Health RS Mitra Kemayoran dan Mal Taman Anggrek Jakarta menjelaskan bahwa anjurannya berolahraga 30 menit sehari selama lima hari dalam sepekan. “’Lho, kok bukan 7 hari dok?’ Karena harus ada istirahat untuk recovery dan perbaikan sel-sel dari otot, saraf tulang yang mengalami kerusakan saat melakukan latihan,” jelasnya di laman Detik.com.

Selain itu, dr Michael juga menekankan bahwa anjuran WHO tidak hanya soal durasi, tetapi juga soal intensitas. “Keduanya (durasi dan intensitas) penting dan itu tidak bisa terpisahkan. Karena suatu program olahraga yang baik harus mengandung unsur FITT. F itu frekuensi, I itu intensitas, T time atau durasi, dan type dari olahraga,” pungkas dr Michael. Nah, jangan salah lagi ya, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sering Diabaikan, Ini Tanda Jika Motor Waktunya Pergi ke Bengkel!

Demi Rating, Adegan Vulgar Dicabut dari Biopik Elton John “Rocketman“