Inilah Tempat Kerja Produktif dengan Jumlah Cuti Seabrek

CakapCakap – Cakap People! Kamu yang sudah masuk dunia kerja, pasti sangat paham betapa pentingnya mengambil cuti atau libur sejenak dari rutinitas kerja. Dihampir seluruh tempat kerja di Indonesia, seluruh karyawan tetap akan mendapatkan jatah cuti yang proporsional, menyesuaikan dengan lama karyawan tersebut bekerja. Tapi bagi karyawan yang masih kontrak atau sedang dalam masa percobaan, jatah cuti tahunan kadang belum didapatkan. Tapi apakah kalian tahu bahwa jumlah cuti karyawan di Indonesia masih tergolong sangat pelit?

Bagaimana jika kalian bekerja di perusahaan yang memberikan jatah cuti tahunan yang sangat banyak? Contohnya Ernst & Young (EY), sebuah perusahaan keuangan kenamaan di Oceania ini, memberikan cuti kepada pegawainya dengan jumlah yang lebih dari cukup. Cuti yang diberi nama cuti kehidupan (life leave) ini bisa mengakomodasi liburan pegawainya dengan total 12 minggu. Pegawai bahkan diberi kebebasan ketika mengambil jatah cuti tersebut, apakah dengan bepergian atau liburan, bekerja paruh waktu, bersantai, atau juga mengejar cita-cita lain yang terhambat karena pekerjaan. Tujuan pemberian cuti sebanyak itu adalah untuk mendorong para pegawainya bisa hidup lebih seimbang dan rileks.

Pihak perusahaan menyebutkan bahwa pemberian cuti sebanyak itu menjadikan pekerja lebih fleksibel. Fleksibilitas di dunia kerja dipercaya bisa menambah engagement pegawai hingga 11 persen. Apalagi dengan kaum muda zaman sekarang, ritme kerja yang fleksibel menjadi lebih menarik untuk ditambati.

Ternyata, Swedia punya sistem cuti sendiri yang tercantum dalam Undang-Undang negaranya. Pegawai di negara ini bahkan bisa menikmati hak cuti sampai setengah tahun penuh, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Hak Cuti untuk Menjalankan Operasi Bisnis. Jelas-jelas dalam peraturan tersebut, karyawan yang cuti mendapatkan kesempatan untuk menjalankan bisnis yang lain.

Peraturan ini membuat Swedia memiliki atmosfir startup yang tinggi. Bayangkan saja karyawan mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan mengeksekusi bisnisnya masing-masing. Hal tersebut pastinya membuat Swedia menjadi negara yang paling subur dalam pengembangan inovasi dan kreativitas bisnis. Tapi berbeda dengan cuti biasanya, cuti bisnis tidak akan membuat karyawan tersebut memperoleh gaji bulanan.