CakapCakap – Persoalan privasi para pengguna sempat menjadi masalah besar yang menggoyang Facebook dalam beberapa tahun terakhir. Selain kebobolan data akibat aksi para hacker, data para pengguna salah satu media sosial terbesar di dunia tersebut juga sempat bocor terkait dalam kasus Cambridge Analytica yang terkuak pada tahun 2018 lalu. Cakap People pun tentu juga sudah pernah mendengar kasus tersebut, dan pasti sempat merasa was-was terkait dengan privasi pengguna ini.
Nah, terkait dengan sejumlah masalah itu, Facebook pun berencana akan melakukan perombakan terhadap layanannya demi meningkatkan privasi pengguna, seperti dilaporkan oleh Liputan6.com. Melalui unggahannya di akun Facebook pribadinya, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan akan melakukan perubahan besar dan membangun ulang sejumlah fitur dalam berbagai layanannya. Facebook akan melakukan sejumlah perubahan yang fokus pada privasi. Menurutnya, platform yang pribadi akan membantu orang-orang menjadi diri mereka sendiri dan bisa terhubung lebih alami.
“Orang-orang seharusnya memiliki tempat sederhana dan intim, sehingga mereka pun punya kontrol jelas atas siapa yang dapat berkomunikasi dengan mereka, dan yakin tidak ada orang lain yang bisa mengakses apa yang dibagikan,” ungkap Zuckerberg. Selain itu, Facebook pun juga akan menerapkan enkripsi end-to-end untuk menjaga komunikasi lebih aman, serta pesan dan konten lainnya tak akan disimpan dalam waktu yang lama. Perubahan ini diyakini tak hanya akan membuat layanannya lebih aman, tapi juga bisa membantu semua orang terhubung ke seluruh jaringan aplikasi milik Facebook.
Facebook sendiri memang mendapat banyak sekali kritik belakangan ini, salah satunya dari mentor Zuckerberg, Roger McNamee. Namun, pihak perusahaan tersebut tidak berkomentar banyak. Head of Cybersecurity Policy Facebook Nathaniel Gleicher hanya menyampaikan bahwa pihak mereka saat ini berupaya keras menjunjung tinggi standar komunitas yang mengedepankan keamanan platform dan privasi pengguna, di mana tim teknis Facebook terus melakukan perlindungan keamanan data.
“Tim teknis kami telah mengembangkan protokol keamanan terkait privasi pengguna. Kami punya 3.000 lebih teknisi yang telah bekerja untuk itu selama beberapa tahun terakhir,” ungkap Nathaniel belum lama ini, seperti dimuat pada laman lain di Liputan6.com. Bagaimana menurut Cakap People?