CakapCakap – Cakap People! Wanita ini bernama Wu Yajun dan menjadi salah satu wanita terkaya di dunia.
Wu Yajun pernah bekerja di pabrik dengan gaji US$16 atau sekitar Rp226 ribu per bulan. Dengan kerja keras, dia kini memiliki harta senilai puluhan triliun rupiah. Dengan jumlah kekayaan ini, Wu menjadi salah satu wanita terkaya di dunia. Kekayaannya didapat dari usahanya sendiri.
Mengutip dari laman Business Insider, Senin 4 Maret 2019, dia bekerja sebagai buruh pabrik dan karyawan sebelum mendirikan perusahaan properti, Longfor Properties. Menurut Bloomberg, perusahaannya mampu meraup pendapatan sebesar US$10,7 miliar (Rp151,44 triliun) pada 2017.
Dia menduduki kursi CEO selama enam tahun dan berada di kursi direksi pada 2007—2018. Berbasis di Hongkong, namun beroperasi di 47 kota.
Dengan harta yang dimiliki, Wu menduduki peringkat ketujuh sebagai wanita terkaya di dunia.
Bagaimana Wu Merintis Bisnis Propertinya?
Wu bukanlah berasal dari orang yang kaya. Wu lahir di Chongqing, Tiongkok, pada 1964. Dia menyelesaikan pendidikan di Northwestern Polytechnical University di Xi’an saat berusia 16 tahun dan lulus mengantongi ijazah teknik insinyur.
Setelah lulus, dia melamar kerja di salah satu pabrik milik pemerintah dan bekerja selama empat tahun. Wu mengantongi gaji senilai US$16 per bulan.
Pada 1998, ketika berusia 24 tahun, Wu bekerja sebagai jurnalis yang menulis berita properti di media China Shirong News Agency.
Wu membeli apartemen pertamanya. Sayangnya, dia menemui hal-hal yang tak menyenangkan, seperti eskalator dan pencahayaan yang buruk dan tak ada aliran gas untuk memasak.
Pada 1993, dia mendirikan perusahaan properti, Longfor Properties, dengan mantan suaminya, Cai Kui. 1997, Longfor Properties menjual perumahan pertamanya di Chongqing. Harganya sebesar US$157 (Rp2,22 juta) per meter persegi. Harganya dua kali dari rata-rata penghasilan rumah tangga di Chongqing ketika itu.
Longfor merupakan salah satu pengembang mall di Tiongkok. Perusahaan memprediksi ada 300 juta orang yang mengunjungi mallnya pada 2017.
Wu Sempat Kehilangan Harta karena Perceraiannya
Wu menduduki posisi CEO pada 2005—2011 dan tetap di bangku kepemimpinan. Pada 2012, dia menjadi wanita terkaya di dunia. Sayangnya, Wu harus kehilangan US$3 miliar (Rp42,38 triliun) atau 40 persen sahamnya di perusahaan kepada mantan suaminya, Cai Kui.
Miliarder ini terkenal sangat tertutup. Pada 2003, informasi tentang Wu masih sedikit. Bahkan, dia sempat dikira pria.
Ketika ditanya alasan selalu menghindar dari pemberitaan, Wu memberikan jawaban sederhana. “Baiklah. Saya tak ada sesuatu untuk dikerjakan. Saya hanyalah orang yang fokus terhadap bisnis,” kata dia.