in ,

Banyak Diidap Tapi Kurang Dikenali, Apa Itu Gangguan Autoimun?

CakapCakap – Cakap People pasti sudah tahu bahwa dalam tubuh manusia, terdapat sebuah sistem kekebalan yang menjadi tameng tubuh menghadapi zat-zat berbahaya. Sistem tersebut melawan dan menghancurkan zat-zat asing berbahaya tersebut sehingga kamu tidak terkena penyakit. Tapi, ada beberapa orang yang sistem kekebalan tubuhnya mengalami gangguan atau fungsinya tidak berjalan seperti seharusnya. Bukan hanya menyerang zat-zat asing berbahaya, sistem kekebalan tubuh orang tersebut juga menyerang sel-sel tubuh itu sendiri. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh ini disebut dengan penyakit autoimun.  Supaya dapat lebih mengenal gangguan ini, yuk simak pembahasannya yang dilansir dari website Parenting.co.id.

Sistem kekebalan tubuh yang ‘normal’ harusnya dapat membedakan zat-zat asing dengan sel-sel tubuh dan menyerang hanya zat-zat asing tersebut. Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang bekerja tidak semestinya, dua hal dapat terjadi, diantaranya adalah sistem kekebalan tubuh melemah sehingga tidak mengenal dan menyerang zat-zat asing seperti halnya yang terjadi pada penyakit HIV-AIDS, atau sistem kekebalan tubuh tidak berhasil diredam sehingga menyerang baik zat-zat asing maupun sel-sel tubuh itu sendiri. Poin sistem kekebalan yang tidak bisa diredam inilah yang menyebabkan gangguan autoimun.

Ada beberapa penyebab seseorang terkena gangguan autoimun, diantaranya adalah faktor genetik atau keturunan, lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, perubahan hormon, dan infeksi. Tetapi, bukan berarti anak dari orang tua yang mengidap autoimun sudah pasti mengidap autoimun.

Lingkungan dan gaya hidup yang dapat menyebabkan munculnya autoimun adalah misalnya, seseorang sering terpapar zat-zat kimia dan semacamnya. Penyakit autoimun terdiri dari berbagai jenis tetapi memiliki gejala umum yang sama. Agar kamu dapat waspada, di bawah ini gejala-gejala dari penyakit autoimun. Dengan mengetahuinya, kamu dapat segera mengambil tindakan pemeriksaan ke dokter apabila kamu atau keluargamu ada yang menunjukkan gejala-gejala yang sama.

1. Rasa Nyeri

Nyeri sendi via pexels.com.
https://www.pexels.com/photo/person-seating-on-bench-while-holding-knees-1288484/

Penderita gangguan autoimun pada umumnya merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk di sekujur tubuh. Nyeri juga sering dirasakan di bagian-bagian sendi seperti lutut, pergelangan tangan, punggung tangan hingga jari-jari. Pembengkakan atau kekakuan sendi juga seringkali muncul bersamaan dengan rasa nyeri. Sehingga ketika gejala ini muncul, penderita autoimun biasanya kesulitan untuk bergerak.

2. Sangat Merasa Lelah dan Berkepanjangan

Sangat lelah hingga tidak bisa apa-apa. (pexels.com/pixabay)
https://www.pexels.com/photo/alone-bed-bedroom-blur-271897/

Gejala ini membuat seorang penderita autoimun seperti baru saja melakukan aktivitas yang berat atau berolahraga. Rasanya energi di dalam tubuh tidak bersisa sama sekali bahkan untuk sekedar mengangkat badan.

3. Demam

Demam via newsnetwork.mayoclinic.org
https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/home-remedies-fighting-a-fever/

Gejala demam ringan akan dirasakan oleh pengidap gangguan autoimun. Badan penderita akan terasa hangat dan jika diperiksa suhunya berkisar antara  37,4 – 37,5 derajat Celsius.

4. Kerusakan Rambut

Rambut rontok berlebihan via parenting.firstcry.com
https://parenting.firstcry.com/articles/hair-fall-after-delivery/

Pengidap autoimun akan merasakan rambutnya helai demi helai rontok. Bahkan hingga kerontokan yang parah.

5. Sariawan

Sariawan via www.findhealthremedies.com.
https://www.findhealthremedies.com/common-home-remedies-for-canker-sores/

Gangguan autoimun juga menyerang bagian dari sistem pencernaan yaitu mulut. Pengidap autoimun akan lebih mudah terserang sariawan.

6. Kehilangan Memori, Fokus dan Konsentrasi

Berpikir untuk mengingat . (pexels.com/Brett Sayles)
https://www.pexels.com/photo/grayscale-photo-of-man-thinking-in-front-of-analog-wall-clock-1194196/

Gejala ini lebih dikenal dengan nama brainfog. Pengidap autoimun dapat tiba-tiba kehilangan ingatan tentang sesuatu atau seseorang untuk sesaat. Bahkan dapat terjadi ketika pengidap sedang melakukan aktivitas seperti menulis atau berbicara. Seakan-akan otak ditutupi oleh kabut.

Nah, Cakap People! Jika kamu atau orang-orang di sekitarmu ada yang mengalami sebagian besar gejala di atas, segera periksakan ke dokter umum.  Dokter umum akan merujuk kepada dokter spesialis jika memang terindikasi adanya gangguan autoimun. Dokter spesialis yang dirujuk akan sesuai dengan jenis gangguan dan sindromnya, apakah menyerang pada bagian mata, saraf, kulit, kepala, dan lainnya.  Setelah itu akan diadakan pemeriksaan lanjutan atau melalui laboratorium.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Selebriti Olahraga di Pagi Hari Sebelum ke Acara Penting, Kenapa?

Bangga Melebarkan Sayap ke Australia, Traveloka Mau Apa?