in ,

Fela, Gadis Asal Indonesia Lelang Keperawanannya Rp 19 Miliar. Seberapa Penting Darah Perawan Sesungguhnya?

CakapCakapCakap People! Dengan alasan menginginkan kehidupan yang lebih baiik, seorang gadis bernama Fela (21), mengaku berasal dari Indonesia melelang keperawanannya. Fela menjadi perbincangan ramai sejak beberapa hari ini.

Mengutip Tribun News, Selasa (26 Februari 2019), Fela melelang keperawanannya seharga Rp 1,2 juta Euro atau setara dengan Rp 19 miliar.

(Credit : Pixabay)

Dari laman Cinderella Escorts, Senin (25/2), seorang politisi Jepang berhasil menjadi penawar tertinggi.

Rp 19 miliar! Angka yang fantastis, bukan? Tapi, apakah keperawanan begitu penting sehingga pantas “dihargai” hingga semahal itu?

Seberapa Penting Darah Perawan Sesungguhnya?

Dari laman Kompas, istilah keperawanan memang sudah digunakan untuk menggambarkan seseorang yang belum pernah berhubungan seksual.  Keberadaan selaput dara yang utuh seringkali dijadikan bukti fisik dari keperawanan. 

Masyarakat di negara berkembang yang persepsi serta pengetahuan seksualnya rendah, memiliki keyakinan akan keperawanan yang ditandai dengan keluarnya darah pada saat malam pertama. Darah inilah yang dikenal dengan istilah “Darah Perawan”. 

Benarkah Darah Perawan Hanya Mitos Belaka?

Credit : Pixabay

Profesor Wimpie Pangkahila Sp.And, pakar  Andrologi dan Seksologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, menjelaskan bahwa darah perawan itu sebenarnya hanya mitos belaka  “Wanita yang tidak terangsang untuk melakukan hubungan seks atau sedang berada dalam tekanan psikogenik (kejiwaan dan genetika), bisa mengalami pendarahan ketika ia memaksakan hubungan seks,” ungkapnya dalam sebuah makalah tentang kesehatan seksual.

“Namun begitu, wanita yang benar-benar terangsang hasratnya dan terbebas dari beban psikologis tidak akan mengalami pendarahan meski ia melakukann hubungan seks untuk pertama kalinya. Oleh sebab itu, sangat jelas dan tidak diragukan lagi bahwa istilah darah perawan hanyalah mitos belaka,” jelasnya.

Sayangnya, lanjut Prof. Wimpie, mitos soal darah perawan seringkali menimbulkan masalah yang merugikan wanita. Tak jarang para suami berani menceraikan istri jika ia tidak melihat darah perawan pada saat malam pertama.

Perlukah Uji Keperawanan?

Credit : Pixabay

Di sebuah negara seperti Turki,  ada dokter yang bersedia melakukan uji keperawanan atas permintaan pasien, meskipun hal ini ditentang oleh Asosiasi Kedoketaran di sana.  

Uji keperawanan sebenarnya tidak berarti sama sekali karena selaput dara yang robek atau rusak bukan berarti seorang wanita pernah melakukan hubungan seks.

Hal itu, menurut Wimpie, dapat disebabkan penggunaan tampon (sumbat kapas sebesar jari) atau kebiasaan masturbasi memakai alat yang dimasukkan pada vagina. Di lain pihak, ada pula para wanita yang  organ intimnya tidak memiliki selaput dara dengan persentase kurang dari 0,03 persen (Jenry et al 1987).

Sebaliknya, keutuhan selaput dara pun tidak serta merta menunjukkan seorang wanita tak pernah melakukan hubungan seks. Faktanya, selaput dara tidak harus selalu robek setelah berhubungan intim.  

Credit : Pixabay

Hasil pengujian selaput dara pada 1.000 remaja putri  yang pernah melakukan seks lewat vagina menunjukkan kebanyakan selaput  tampak kacau, tidak menentu, dan mengumpul di bagian pinggir vagina. Jarang terjadi selaput dara terbelah secara komplet atau benar-benar sobek.

Lebih jauh, status selaput dara juga tidak berkaitan dengan perilaku seksual. 

Utuhnya selaput dara tidak berarti bahwa wanita tidak pernah melakukan aktivitas seks. Seorang wanita mungkin saja pernah melakukan berbagai jenis aktivitas seks termasuk oral, kecuali seks dengan penetrasi.  Pada kasus ini, tentu saja selaput dara masih akan tetap utuh.

Menurut Wempi, pada situasi yang tak jelas ini, para dokter dituntut menjelaskan hal yang sesungguhnya tentang keperawanan dan selaput dara ini. Sayangnya, ada beberapa dokter yang justru melakukan praktik memperbaiki atau meniru selaput dara. 

3 Comments

Leave a Reply

3 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

  3. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unik, Ada Jasa Cabut Uban di Jepang! Mau Coba?

Seru! Inilah 4 Festival Perang Makanan Paling Unik di Dunia