CakapCakap – Cakap People! Ketika utang nasional Amerika Serikat mencapai $ 22 triliun, seorang pria memiliki ide untuk menurunkan jumlah hutang tersebut melalui sebuah petisi yang dibuatnya.
Ian Hammond telah memulai petisi pada situs Change.org yang menyerukan agar AS menjual negara bagian Montana ke Kanada sebesar $ 1 triliun, dan idenya menarik banyak perhatian.
New York Post pada Rabu (20/2019) melaporkan bahwa petisi itu muncul setelah utang AS dilaporkan mencapai 22 triliun dollar, atau sekitar Rp 309.388 triliun.
Petisi tersebut ternyata mendapat perhatian dengan tanda tangan yang telah terkumpul mencapai 11.500 dari target 15.000 dukungan.
“Utang negara kita terlalu banyak. Montana juga tidak berguna. Mereka hanya punya berang-berang atau semacamnya,” demikian petisi dari Hammond.
Petisi itu menjadi viral dan berhasil mendapat perhatian dari Ketua Komite Administrasi House of Representatives Montana, Forrest Mandeville.
Poltisi Republik dari Columbus ini mempunyai ide lucu untuk menandingi petisi itu dengan mengajukan resolusi formal House.
“Saya berpikir seperti… Padahal kami tidak tahu lagu kebangsaan Kanada setelah dua kata pertama. Sesuatu yang lucu seperti itu,” kata Mandeville.
Mengutip USAToday, ide itu kemudian mendapat tanggapan dari koleganya di House Jessica Karjala yang merupakan politisi Partai Demokrat.
“Bagaimana jika ada yang lebih menyukai sirup maple, pelayanan kesehatan gratis, maupun teh yang harum?” tanya Karjala.
“Anda bisa memutuskan menolak resolusi ini Karjala,” jawab Mandeville. “Atau Anda bisa pindah,” ucap anggota House lain Wendy Mckamey.
Butuh setidaknya tiga per empat anggota komite untuk meluluskan rancangan resolusi tersebut. Dan sukses dengan suara 15-5.
“Montana lebih bernilai dari sekadar harga 1 triliun dollar!” ujar Mandeville ketika rancangan resolusi tersebut lulus. Tapi “kemenangannya” tidak bertahan lama. Resolusinya kemudian ditolak.
Meski begitu, Mandeville menyebut rancangan itu hanya lucu-lucuan.
“Saya tidak berpikir AS bakal benar-benar menjual Montana ke Kanada. Sangat mudah menandatangani petisi yang tak berdampak apa-apa,” katanya.
Menanggapi banyaknya perhatian yang diterimanya dari petisi tersebut, Hammond menulis di halaman Change.org bahwa ia “hanya terkejut bahwa begitu banyak orang telah ‘mendukung’ tujuan saya.”