in

Bumi Jadi Lebih Biru ketika Pemanasan Global, Kok Bisa?

CakapCakap – Perbincangan dan juga diskusi tentang topik perubahan iklim atau pemanasan global tidak lagi menjadi sesuatu yang tabu atau aneh. Banyak orang, termasuk Cakap People  yang sudah memahami tentang fenomena tentang bagaimana bumi ini berjalan dan prediksi buruk di masa yang akan datang karena iklim yang berubah dan planet yang semakin panas. Tapi apakah kamu pernah mendengar kalau pemanasan global dan perubahan iklim pasti akan terlihat seperti permukaan yang terbakar dan merah membara?

Banyak orang menganggap bahwa perubahan iklim identik dengan warna merah karena adanya peningkatan suhu. Tetapi ternyata anggapan dan hal tersebut salah. Karena ternyata menurut studi, pemanasan global akan menghasilkan warna yang lebih biru. Jadi jika ada satelit yang mengambil citra bumi dari kejauhan, permukaan bumi yang semakin biru adalah karena pemanasan global sedang bekerja. Mengapa bisa demikian? Ternyata hal ini adalah pancaran dari air laut. Ketika bumi memanas, maka suhu air laut juga akan meningkat, yang akibatnya adalah menghasilkan warna air yang lebih biru.

Pemanasan Global dan Efeknya Pada Bumi
https://assets-a1.kompasiana.com/items/album/2018/02/08/pemanasan-global-jpg-5a7c6b345e137374440880d2.jpg

Fakta ini bukanlah hal yang barbar, dan ternyata sudah diteliti selama beberapa periode. Para ilmuwan sengaja membangun model dari fitoplankton  yang disebar di seluruh dunia, agar hasil penelitian dapat lebih akurat. Mereka juga mengambil data citra yang diambil dan dikumpulkan oleh satelit, agar bisa lebih memahami cara spesies fitoplankton tersebut menyerap dan memantulkan cahaya.

Bagi manusia dengan mata telanjang, perubahan warna tersebut tidak akan terlihat jelas. Tetapi sebaliknya, satelit akan menangkap gejala perubahan warna dengan sangat tepat dan akurat. Manusia pada umumnya, pasti hanya akan melihat bahwa lautan akan tetap berwarna biru di kawasan subtropis, dan berubah menjadi agak kehijauan di kawasan khatulistiwa dan kutub. Tetapi faktanya, warna lautan tergantung oleh organisme dan molekul yang telah mengembang di permukaan. Molekul air menyerap spektrum cahaya, dan memantulkan sinar yang sekarang bisa kita lihat berwarna biru di samudera.

Permukaan Bumi dari Sorotan Satelit
https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/33Z7Orb_TAjTnBSMNLS0aj_stes=/640×360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/904141/original/033709200_1434602942-exo-planet-earth-from-space.jpg

Peneliti menyebutkan bahwa pemanasan global akan mengubah susunan biokimia lautan di dunia, dan akan terjadi perubahan warna di permukaan. Sebenarnya perubahan ini sudah terjadi, dan akan benar-benar terlihat pada tahun 2100. Periode ini akan menjadi permulaaan dampak ekologis yang signifikan dari pemanasan global. Pada akhir abad 21 besok, akan ada perbedaan yang mencolok pada 50% warna lautan.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gara Gara Uang Angpau Cuma Rp 3 Juta, Sepasang Kekasih Ini Putus!

Duh! Robot Seks Disebut Jadi Penyebab Turunnya Populasi di Jepang