CakapCakap – Sampah plastik menjadi salah satu masalah bagi pencemaran lingkungan. Bukan hanya di Indonesia, namun juga di beberapa negara tetangga lho, Cakap People! Banyaknya sampah yang berserakan membuktikan jika kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan masih sangat minim.
Meski telah diperingatkan atau bahkan pemerintah telah menyediakan banyak tempat sampah di ruang publik, kesadaran membuang sampah pada tempatnya ternyata masih sangat sulit dijalankan. Perlu ada siasat atau cara jitu untuk membuat sebuah kesadaran yang diawali dengan kebiasaan baik sebelumnya.
Di Malaysia, negara ini memiliki caranya sendiri dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya. Negara ini menjadi negara pertama yang menerapkan bank sampah dan memberi imbalan berupa emas murni. Wow, benarkah?
Adalah perusahaan teknologi finansial malaysia, HelloGold yang menerapkan skema recycle botol platik serta jenis kaleng alumunium. Pada tiap daur ulang yang dilakukan, perusahaan ini menawarkan imbalan berupa 0,00059 gram emas.
Perusahaan ini juga mengandeng perusahaan pembuat mesin penjual otomatis negara Jiran yakni KLEAN dalam menjalankan skema daur ulang. Bagi yang tertarik mendaur ulang sampah mereka, bisa membuat akun terlebih dahulu lalu membawa botol plastik serta kaleng alumunium ke mesin KLEAN. Jika botol serta kaleng telah dimasukkan, pengguna bisa memilih untuk mengubah e-kredit KLEAN menjadi emas.
Adapun pengelolaan e-kredit dilakukan melalui intregasi antara aplikasi seluler HelloGold dan dompet digital KLEAN. Pendaftaran akun bisa dilakukan di salah satu dari 40 mesin yang tersedia di Klan Valley pada bulan juli.
Robin Lee yang juga merupakan Pendiri dari HelloGold, mengungkapkan bahwa kemitraan tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk bersihkan lingkungan sembari mengakses produk keuangan berupa emas. Pendiri HelloGold ini juga mengatakan jika pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara memiliki kaitan yang sangat erat dengan meningkatkan konsumsi plastik di ruang publik.
Belum adanya infrastruktur daur ulang yang memadai membuat limbah platik terhenti di tempat pembuangan akhir. Parahnya lagi, banyak plastik yang dibiarkan berserakan di lautan sehingga beresiko merusak lingkungan laut.
Perilaku tidak terpuji layaknya membuang sampah sembarangan masih banyak ditemui. Para pelaku tidak peduli jika apa yang mereka lakukan justru merusak alam yang mana mereka tinggal didalamnya. Sudah seharusnya mulai dari sekarang harus sadar untuk menjaga lingkungan dengan tak buang sampah sembarangan ya, Cakap People!