Ade Marza
CakapCakap – Merokok seperti sudah menjadi suatu kebiasaan dalam masyarakat di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Cakap People sendiri pasti bisa melihat ada banyak orang yang masih merokok sembarangan di berbagai tempat, meski sebenarnya sudah ada larangan merokok di sejumlah tempat tertentu. Orang-orang itu pun biasanya akan sangat sulit untuk diingatkan berhenti merokok. Selama ini, mereka selalu punya jawaban bahwa mereka merasa masih sehat-sehat saja.
“Banyak yang tanya ke Instagram saya, kok si dia aman-aman saja meski ngerokok? Aman-aman saja itu definisinya apa ya? Dia pasti belum periksa,” jawab dokter spesialis jantung, dr Vito A Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA suatu ketika, ketika disampaikan hal tersebut, seperti dimuat dalam laman Health.Detik.com. Para perokok memang sering kali merasa percaya diri, karena rokok yang mereka isap sepertinya tidak menimbulkan bahaya pada tubuh mereka. Padahal, penyakit akibat merokok memang bukan hal yang terjadi secara langsung, sehingga sering kali bahayanya mudah dilupakan.
Menurut dr Vito yang juga merupakan penulis buku ‘Sebelum Ada Pergi ke Dokter Jantung’ tersebut, respon tubuh manusia terhadap rokok dan nikotin memang bisa berbeda-beda. Makanya, jangan pernah menyamakan efek dari merokok antara diri kita dengan orang lain. “Sehingga kita jangan bandingkan dengan orang lain ‘Kok dia aman-aman aja? Dia gak?’” tambah dr Vito lagi dengan tegas. Bahaya merokok bisa saja baru dirasakan setelah belasan tahun kemudian pada sejumlah orang.
Setiap rokok yang diisap bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Diperkirakan, setidaknya sebanyak 20 persen kematian akibat penyakit jantung terkait langsung dengan kebiasaan merokok, seperti dimuat dalam laman AloDokter.com. Bahaya merokok itu dapat ditimbulkan dari kandungan-kandungan yang terdapat pada sebatang rokok. Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat di dalamnya. Setidaknya, 60 dari bahan kimia tersebut mampu menyebabkan kanker dan banyak penyakit lainnya.
Perokok berisiko dua hingga empat kali lebih tinggi menderita penyakit jantung. Risiko lebih tinggi lagi jika perokok adalah wanita yang sedang mengonsumsi pil KB. Bahaya merokok pun juga bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen. Nah, ayo berhenti merokok Cakap People!
