CakapCakap – Cakap People, awal tahun ini, media dan masyarakat Indonesia digemparkan dengan fenomena awan gelombang tsunami yang menghiasi langit Maros dan Makassar, Sulawesi Selatan. Awan ini terlihat menggulung serupa dengan dahsyatnya gelombang ombak besar dan tsunami yang beberapa kali terjadi di Indonesia juga.
Awan berbentuk gelombang tsunami ini dikenal dengan awan kumulonimbus. Awan yang terkenal ini adalah musuh terbesar bagi dunia penerbangan, yang sering menggagalkan dan mengacaukan jadwal penerbangan karena keberadaannya yang mengancam keselamatan.
Tercatat pada hari itu, 1 Januari 2019, 5 pesawat harus berputar-putar di ruang udara Makassar hingga hampir 30 menit. Kelimanya menunggu cuaca membaik, dan menghilangnya awan tsunami tersebut, hingga bisa mendarat dengan aman di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros Sulsel.
Kumulonimbus atau awan gelombang tsunami ini adalah awan yang sangat membahayakan. Setelah keberadaan awan ini tertangkap radar, pihak Bandara UPG langsung mengirimkan informasi tersebut ke pesawat yang sedang menuju Makassar. Awan ini harus dihindari oleh pesawat, karena di dalamnya ada pusaran angin yang sangat kuat dan mengancam.
Diceritakan juga bawa awan tsunami ini bisa membekukan mesin pesawat karena didalamnya banyak terdapat partikel-partikel es bahkan juga partikel petir. Hingga kini, tidak ada pilot yang berani melewatkan penerbangannya di awan ini.
Awan kumulonimbus biasanya berada di ketinggian 1.000 hingga 15.000 kaki. Jika Cakap People pernah melihat puting beliung, pangkal pusaran angin yang sering memporak-porandakan pemukiman ini ada di awan kumulonimbus. Bagi pesawat yang akan mendarat, maka melewati awan kumulonimbus adalah sebuah pantangan. Tetapi bagi pesawat yang sedang melakukan penerbangan di ketinggian 30.000 hingga 40.000 kaki, maka penerbangan tersebut tidak akan terganggu dengan gulungan awan tsunami ini.
Fenomena awan serupa gelombang Tsunami yang ada di atas langit Makassar mencengangkan beberapa hari lalu. Masyarakat dikejutkan dengan gambar yang dibagikan melalui sosial media, bahkan setelah kejadian Tsunami di Selat Sunda yang gulungannya sama. Akhir-akhir ini memang cuaca di Indonesia mengalami berbagai fenomena yang tidak lazim, mari Cakap People untuk kita selalu berhati-hati.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!