CakapCakap – Banyak pemilik mobil yang memiliki hobi mendandani kendaraannya sehingga bisa tampil lebih keren dengan performa yang lebih baik. Hobi ini dikenal dengan istilah modifikasi, dan Cakap People pun mungkin ada yang punya hobi sama. Modifikasi sendiri menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan diri dengan mobil kesayangan. Ada yang suka melakukan modifikasi pada mesin sehingga performa lebih baik, dan ada pula yang hanya modifikasi pada eksterior dan interior.
Selera setiap pemilik mobil dalam melakukan modifikasi pun berbeda-beda, sehingga ada beragam gaya modifikasi yang diaplikasikan pada mobil, mulai dari stance, street racing, rally style, dan lain-lain. Lalu apa tren modifikasi mobil pada tahun 2019 nanti? Meski gaya modifikasi mobil ada banyak, namun saat ini toloak ukurnya sudah lebih ke arah kenyamanan. “Tahun lalu hobi orang ekstrem seperti menambah roda dan lain-lain. Tapi kini lebih tertib, artinya mereka lebih mengkonsepkan mobilnya dengan benar,” ungkap juri modifikasi mobil nasional, Boy Prabowo di laman VIVA.co.id.
Tren modifikasi mobil pada tahun 2019 diprediksinya juga sama, karena modifikator dan pemilik mobil pemikirannya sudah dewasa dan tak lagi sembarangan. Artinya, selera sudah lebih maju, maka modifikasinya jadi terkonsep dari setiap sisi. “Lebih mageur, kalau kami lihat dari aliran akan terpisah sendiri. Artinya gaya stance sekedar ceper tetap ada, ekstrem potong-potong sasis tetap ada, tapi lebih terkonsep. Jadi dari luar mobil dilihat biasa saja, tapi dalamnya banyak ubahan,” katanya lagi.
Menurut Ketua Panitia MAXI Auto Modfest 2018, Sarwan, kontes modifikasi mobil yang digelar oleh komunitas Modifikasi Avanza Xenia Indonesia di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 22-23 Desember 2018 lalu, tren modifikasi yang didominasi oleh gaya sederhana dan elegan sepertinya masih diminati pada tahun 2019 mendatang. “Paling menonjol kali ini rata-rata bergaya elegan dan static,” ujarnya di laman VIVA.co.id. Static adalah modifikasi yang tidak terlalu ekstrem, sehingga masih layak digunakan sehari-hari.
Sementara itu, penggunaan komponen ekstrem seperti suspensi udara, mulai dijauhi para pemilik mobil yang masih menggunakan kendaraannya untuk beraktivitas sehari-hari. Pasalnya, suspensi udara itu berisiko besar, karena tabung bisa saja pecah. Cakap People tertarik dengan yang mana?