Anak Muda Ternyata Rentan Terserang Kanker Usus, Kok Bisa?

CakapCakap –  Cakap People memiliki pola makan dan juga gaya hidup tak sehat merupakan salah satu pemicu adanya berbagai penyakit, kanker usus merupakan satu diantaranya. Menurut dokter spesialis bedah dr. Eko Priatno, Sp.B(K)BD, penderita kanker usus saat ini mulai menyerang anak-anak muda.

Ia mengatakan, adanya perubahan gaya hidup, serta pola komsumsi tinggi makanan kurang sehat, misalnya junk food merupakan salah satu penyebab anak muda rentan terserang kanker usus. Selain itu, terdapat berbagai fakta tentang kanker usus, berikut daftarnya untuk kamu ya Cakap People.

1. Kanker Usus Besar Paling Sering Terjadi di Dunia

Dokter Eko mengatakan, kanker usus besar merupakan kaker ketiga yang sering terjadi di dunia. Kurang lebih 1,4 juta kasus baru terdiagnosis pada tahun 2012 lalu. Berdasarkan data yang didapatkan dari Globocan (IARC) tahun 2012, penderita kanker usus besar terus meningkat seiring dengan adanya perubahan lingkungan serta gaya hidup.

Sedangkan di Indonesia, kasus ini mencapai 12,8 per 100.000 usia dewasa dengan tingkat kematian 9,5 persen dari semua kasus kaker yang ada. Cakap People, dokter Eko menambahkkan, kanker usus besar menduduki posisi ke tiga jenis kanker yang menyerang laki-laki dan posisi ke dua pada perempuan.

2. Perubahan Pola Makan dan juga Faktor Genetik Menjadi Faktor Pemicu

Dokter Eko menyebutkan, perubahan pola makan orang Indonesia saat ini lebih tinggi lemak dan rendah serat. Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor penyebab naiknya pasien kaker usus pada usia muda. Selain itu, bagi kamu yang mengonsumsi minuman beralkohol, obesitas, merokok, kurang melakukan olahraga, dan menderita familial adenomatous poluposis (FAP) rentan terkena kaker usus besar loh Cakap People.

Selain itu, masih menurut dokter Eko, bagi kamu yang mempunyai keluarga dengan riwayat kanker usus, risiko terjangkir penyakit kanker usus besar menjadi lebih meningkat. Jadi, bagi Cakap People mulai sekarang bisa menanyakan keluarga apakah ada yang memiliki riwayat penyakit satu ini ya.

3. Kebanyakan Pasien Baru Terdiagnosis pada Waktu Memasuki Stadium Lanjut

Cakap People, dokter Eko menambahkan, kaker kolorektal atau kaker usus besar stadium awal kerapkali tak menimbulkan gejala, alhasil kebanyakan pasien baru akan memperoleh diagnosis pada saat mencapai stadium lanjut. Menurutnya, bila sudah seperti itu dibutuhkan diagnosis cepat dan juga terapi yang tepat.

Dokter Eko, menyebutkan, cara yang harus dilakukan yaitu dengan deteksi klinis pada pola buang air besar, pemeriksaan kolonoskopi untuk dapat melihat massa pada mukosa kolon, lalu dilakukan biopsi sebagai langkah untuk memastikan adanya kaker atau bukan. Cakap People, apabila hasil biopsi menunjukkan kanker, maka dapat dilanjukan dengan CT scan abdomen dan thorax untuk menentukan seberapa jauh kanker sudah menyebar (staging).

4. Teknik Keyhole Surgery  Menjadi Solusi Inovatif Mengatasi Kanker Usus Besar

Masih menurut pendapat dokter Eko, bagi pasien dengan kanker usus besar dapat dilakukan pengobatan melalui teknik keyhole surgery. Cakap People teknik tersebut merupakan trobosan inovatif untuk penanganan kanker usus besar secara minimal invasive. Teknik ini akan menghasilkan sayatan minimal, serta proses pemulihan yang terbilang cepat, dan rasa nyeri bisa dibilang lebih sedikit dan waktu rawat menjadi lebih singkat dibandingakan dengan cara konvensional.

Dokter Eko menuturkan, teknik konvensional dapat memakan waktu 8 hari hingga 2 minggu, sementara teknik keyhole  hanya membutuhkan waktu 5-6 hari. Biasanya pasien juga tak perlu masuk ICU dan jarang melakukan transfusi darah, sehingga penderita kanker usus yang melakukan teknik keyhole sugery dapat cepat pulih dan dapat kembali beraktivitas ya, Cakap People.