CakapCakap – Sebagian besar Cakap People pasti adalah pengguna Android. Ponsel pintar yang sekarang dipegang oleh hampir seluruh penduduk dunia ini didukung dengan jutaan aplikasi yang tersebar, baik itu gratis maupun berbayar, dengan ratusan kategori yang berbeda. Bahkan dalam satu fungsi saja, ada ratusan nama atau brand aplikasi yang berbeda, dan kadang membuat penggunanya bingung ingin menggunakan aplikasi yang mana.
Tapi apakah kalian tahu bahwa banyak aplikasi jahat di Play Store yang bisa saja sudah terpasang di Android kalian? Riset yang dipublikasikan oleh tim peneliti G Data pada akhir kuartal ketiga tahun 2018 menyebutkan bahwa sedikitnya ada 3,2 juta aplikasi jahat yang ditemukan di platform Android. Angka ini bukanlah angka yang sedikit, mengingat bahwa setiap ponsel masyarakat dunia pasti menggunakan puluhan jenis aplikasi yang berbeda. G Data menyebutkan bahwa jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 40% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Mengapa yang diserang adalah Android? Apakah sistem pertahanannya bisa dengan mudah ditembus oleh aplikasi-aplikasi jahat tersebut? Ternyata alasan mengapa penjahat cyber menggencarkan serangan ini adalah karena popularitasnya yang sangat tinggi, hampir di seluruh negara di Dunia. G Data juga merilis data yang sangat mencengangkan, yaitu adanya sekitar 11.700 sampel malware Android yang ditemukan setiap harinya. Jumlah yang sangat banyak ini tentunya membuat tingkat ancaman untuk Android semakin tinggi.
Beberapa waktu lalu, peneliti keamanan ESET, Lukas Stefanko menemukan sejumlah aplikasi yang memasang malware di perangkat Android. Jumlah yang saat itu ditemukan oleh Stefanko adalah sebanyak 13 aplikasi. 13 aplikasi abal-abal ini bahkan telah dipasang sebanyak 580 ribu kali di ponsel pengguna. Dia juga mengungkapkan, bahwa 2 dari 13 aplikasi tersebut adalah aplikasi yang cukup popular di kalangan pengguna ponsel, termasuk platform Android. Ngerinya, berbagai malware tersebut bisa masuk ke jaringan ponsel pengguna, bahkan juga bisa mencuri data pribadi dari perangkat Android tersebut.
Google tidak tinggal diam selama ini, karena sudah cukup sering membersihkan aplikasi-aplikasi berbahaya dari Play Store. Pada tahun 2017 saja, Google tercatat telah menghapus 700 ribu aplikasi berbahaya. Saran bagi Cakap People, jangan mencoba untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi yang pihak pengembangnya tidak memiliki reputasi yang baik, agar ponsel Android kita bisa terbebas dari serangan kejahatan.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!