CakapCakap – Bulan Desember 2018 lalu, dunia merayakan 72 tahun berdirinya United Nations Children’s Fund (UNICEF). UNICEF berdiri bak malaikat yang memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan bagi anak-anak dan ibu di negara berkembang. Nah, sebagai pengetahuan, yuk Cakap People kita bersama-sama melihat bagaimana UNICEF ini berdiri!
UNICEF adalah lembaga dibawah United Nations Development Group, dan dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada 11 Desember 1946. Saat itu, UNICEF bernama United Nations International Children’s Emergency Fund atau Badan Internasional PBB Urusan Dan Darurat untuk Anak-anak. UNICEF waktu itu berfokus pada kesejahteraan anak-anak korban Perang Dunia II, yaitu dengan memberikan bantuan makanan dan kesehatan darurat.
Pada tahun 1953, UNICEF mendapatkan mandat untuk memperluas pelayanannya pada kebutuhan anak-anak di negara berkembang, tidak hanya di negara korban perang saja. Mulai saat itu juga, kata “International” dan “Emergency” dihilangkan, dan menjadi bagian tetap dalam sistem PBB.
Lalu, dari mana UNICEF berkembang? UNICEF didanai oleh kontribusi negara anggota dan juga donor swasta. Negara anggota menanggung sebesar dua per tiga dari keseluruhan pendanaan UNICEF. Angkanya fantastis, bahkan pada tahun 2008 saja, pendanaan keseluruhan UNICEF mencapai US$ 3.372.540.239.
Sepertiga pendanaan didapatkan dari perusahaan swasta, lembaga donor, dan juga sumbangan perorangan yang masuk melalui komite-komite nasional. Kemudian, hampir keseluruhan pendapatan UNICEF atau sekitar 92 persen diantaranya didistribusikan ke pelayanan pembangunan dan pelayanan masyarakat dalam kaitannya dengan kesejahteraan dan kesehatan anak-anak. Bahkan tahun 2016 lalu, UNICEF mendapatkan penghargaan Prince of Asturias Award of Concord, serta Nobel Perdamaian pada tahun 1965.
Saat ini, UNICEF sudah bekerja dengan lebih dari 200 kantor perwakilan di 190 negara dan wilayah. Mereka membawa misi UNICEF melalui program kerjasama dengan pemerintah setempat. Sementara itu Divisi Pengadaan UNICEF berada di Kopenhagen, yang bekerja dengan keras sebagai simpul utama distribusi barang, mulai dari vaksin, pengobatan, makanan tambahan, tenda darurat, dan sarana lainnya. Di level eksekutif, ada 36 anggota yang mengeluarkan kebijakan, menyetujui program kegiatan, hingga mengawasi program yang dieksekusi di seluruh wilayah.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Replikasi PKSAI dan Tantangan Pengembangannya di Sulawesi Selatan - CakapCakap
Pingback:Hebat! Dengan komik bisa mengalahkan kekerasan, emang iya ? - CakapCakap