Artis korea Kim Jonghyun, yang merupakan salah satu personil boy group SHINee dikabarkan meninggal dunia pada tanggal 18/12/2017. Jonghyun dikabarkan tidak sadarkan diri di kamar apartemennya, di Gangnam, sekitar pukul 6 sore waktu korea. Jonghyun kehilangan kesadaran akibat menghirup asap pembakaran atau coal briquette dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit. Tapi, sayang nyawanya nggak bisa tertolong dan Jonghyun meninggal dunia ketika perjalanan menuju Rumah Sakit.
Penyebab dari kematian lelaki pelantun lagu ‘She’ ini, adalah keracunan karbon monoksida. Setelah kematian artis ganteng ini, ada baiknya kamu mengerti bahaya dari karbon monoksida. Agar lebih mengerti, yuk, langsung simak infonya.
Apa itu Karbon Monoksida yang Sebabkan Jonghyun Meninggal Dunia?
Gas karbon monoksida merupakan gas beracun yang dihasilkan oleh pembakaran bahan-bahan yang mengandung karbon yang kurang sempurna.
Normalnya, pada proses pembakaran yang sempurna, gas yang kebentuk ialah gas karbon dioksida. Karena kurangnya oksigen ketika proses pembakaran, terjadilah proses pembakaran nggak sempurna yang hasilnya adalah karbon monoksida. Gas ini bisa menyebabkan kematian jika terhirup oleh manusia.
Efek Paparan Karbon Monoksida yang Sebabkan Jonghyun Meninggal Dunia
Karbon monoksida bisa menghambat kemampuan darah yang bawa oksigen ke organ vital semacam otak dan jantung. Perlu kamu ketahui ya. Hemoglobin bisa mengikat karbon monoksida 300 kali lebih besar dari pada oksigen. Jadi, kalau kamu menghirup paparan karbon monoksida sedikit saja, bisa mengurangi kemampuan hemoglobin yang mengankut oksigen secara drastis. Bayangin aja kalau itu dalam jumlah yang besar, bagaimana efeknya?
Gejala Awal
Awalnya, seseorang yang keracunan karbon dioksida akan mengalami pusing, sakit kepala, mual, muntah, lelah, bingung, sakit perut, kesulitan bernafas, dan gangguan motorik seperti sulit berjalan dan gangguan keseimbangan.
Pada tingkat paparan karbon monoksida yang lebih tinggi, maka kerusakan yang terjadi pun akan bertambah parah seperti nyeri dada, sesak nafas, vertigo, kerusakan otak, gangguan fungsi penglihatan, dan gangguan jantung permanen.
Sedangkan pada paparan karbon monoksida yang sangat tinggi dapat menyebabkan ketidaksadaran, kejang, koma, hingga kematian.