CakapCakap – Penyakit tak menular menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia dalam era modern saat ini. Cakap People pun pasti cukup sering mendengar orang-orang yang meninggal karena masalah penyakit tak menular, seperti serangan jantung dan stroke, kanker, diabetes, hingga hipertensi. Namun, penyakit menular pun tak kalah menakutkan. Salah satunya adalah tuberculosis (TBC) atau infeksi bakteri yang menyerang paru-paru yang juga mendapat perhatian lebih banyak.
Bayangkan, ternyata kasus TBC di Indonesia jadi yang tertinggi ketiga di dunia, karena prevalensinya terbilang masih cukup tinggi dan angkanya terus bertambah. Berdasarkan WHO Global TB Report 2018 seperti dikutip dari Okezone.com, diperkirakan insiden TBC di Indonesia mencapai 842 ribu kasus dengan angka mortalitas 107 ribu kasus. Jumlah ini pun membuat Indonesia berada di urutan ketiga tertinggi untuk kasus TBC, setelah India dan China. Kondisi ini tentu terbilang memprihatinkan karena berdampak besar terhadap kehidupan sosial dan keuangan pasien, keluarga, dan masyarakat.
“TBC merupakan suatu penyakit menular dan masalah luar biasa bagi Indonesia karena jadi catatan di global. Penyakit ini dapat ditularkan secara mudah sehingga harus ada implementasi dan strategi nasional untuk mencegahnya,” ungkap Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek dalam sebuah acara. Tapi dari angka kasus yang dirilis WHO, Kementerian Kesehatan baru menemukan 53% atau 402.572 kasus yang tercatat. Sementara sisanya belum diobati atau sudah diobati namun belum dilaporkan.
Sementara itu, dilansir oleh laman HelloSehat.com, TBC ternyata juga merupakan penyakit menular pembunuh nomor satu di Indonesia. Sedangkan, jika dilihat dari penyebab kematian umum, TBC menempati posisi ketiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut di semua kalangan usia. Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr M Arifin Nawas SpP(K) MARS menyebut 8 kasus kematian akibat TBC per jam, dan 140 ribu kematian setiap tahun.
Fakta menarik lainnya, ternyata TBC lebih banyak menyerang pria sebanyak 60 persen dibandingkan wanita hanya 40 persen saja. Proporsi kasus TBC terbanyak ditemukan di kelompok usia produktif (25-34 tahun) sebesar 18,07 persen. Mungkin ini harus membuat Cakap People mulai berhati-hati!