CakapCakap – Bahasa yang diakui sebagai bahasa Internasional adalah Bahasa Inggris. Oleh sebab itu, seluruh negara di dunia ini menempatkan Bahasa Inggris di kurikulum pendidikannya. Jika orang mahir dan paham berbahasa Inggris, maka mereka bisa bersaing di dunia Internasional, dalam bidang apapun. Terutama persaingan dengan negara lain yang memiliki bahasa nasional berbeda, membutuhkan satu bahasa penghubung, yang mau tidak mau menuntut semuanya harus berbahasa Inggris. Apakah Cakap People termasuk yang sudah mahir berbahasa Inggris?
Apakah kalian pernah tahu bahwa Bahasa Indonesia juga dipelajari di negeri orang? Bahkan ada juga negara yang menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua mereka loh! Ini juga yang diterapkan oleh Filipina, terutama di Davao City. KJRI Davao City bahkan mengadakan Kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang ternyata diminati oleh masyarakat Filipina.
Kegiatan ini dilaksanakan secara resmi selama tujuh bulan, dari Mei hingga November bulan ini. Selama kursus, ada 300 orang warga Filipina yang tertarik dan bergabung dalam setiap sesinya. Sebagian besar diantaranya adalah para pimpinan dan praktisi lembaga pendidikan di Filipina, seperti Heartworks Learning Centre Inc. (HLC), Ateneo de Davao University (AdDU), University of Southeastern Philippines (USeP), University of Mindanao(UM), Mindanao Kokusai Daigaku (MKD), dan Saint John Paul II College of Davao (SJP). Ada juga peserta yang berasal dari profesional yang membutuhkan Bahasa Indonesia dalam pekerjaannya, para Home Staff, Local Staff KJRI, pengurus Dharma Wanita dan organisasi, serta para Guru Sekolah Indonesia di Filipina, terutama Sekolah Indonesia Davao (SID). Selain dari para pegiat pendidikan, ada juga anggota the Philipiine National Police (PNP) se-kawasan Mindanao, anggota militer dari Eastern Mindanao Command (Eastmincom) dan Naval Forces Eastern Mindanao (NFEM). Hal ini menandakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang cukup penting untuk dipahami oleh kehidupan di Filipina.
Dalam penutupan kursus ini, Konjen RI mengatakan bahwa “If you don’t know each other, you don’t care, and if you don’t care, you don’t corporate or love each other (Jika tidak saling kenal, maka tidak ada saling pengertian, dan jika tidak ada saling pengertian, maka tidak ada kerja sama).” Akhirnya para peserta selama kursus BIPA diajak juga mengetahui tentang Indonesia dalam segi sejarah dan buddayanya. Mempelajari Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu cara diplomasi yang baik untuk menumbuhkan kerukunan dan relasi yang semakin baik antara kedua negara.
Tidak hanya menyelesaikan kursus bahasa, para peserta khusus dalam penutupan menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia. Hal ini juga terus digalakkan di berbagai negara di Dunia, untuk mengenalkan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia, dan juga mengenalkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di negeri ini.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Alasan Kamu Disebut ‘Dewasa’ oleh Orang-Orang di Sekitarmu – Cakap Cakap