CakapCakap – Tampaknya upaya pemerintah Kota Makassar untuk peduli dengan pengolahan sampah kian tinggi. Bahkan terus digalakkan dengan berbagai program pemberdayaan sampah hingga berhasil guna. Bukan sekadar sampah menumpuk yang tiada guna dan menimbulkan masalah, Pemkot Makassar berupaya mengubah sampah menjadi energi sebagai salah satu program.
Menariknya, kabar tersebut menunjukkan respon positif. Hingga menarik minat negara lain untuk turut serta bekerjasama dalam proses pengolahan sampah jadi energi. Swedia jadi negara yang berniat untuk investasi di kota Daeng tersebut.
Belum lama ini pihak Swedia sudah mengirimkan sejumlah penelitinya untuk datang langsung ke Makassar dengan tujuan berdiskusi langsung dengan Wali Kota dan langsung terjun ke tempat-tempat pengolahan sampah di kota ini.
Tim ahli pengelolaan lingkungan dari Swedia pun telah melakukan kunjungan ke Makassar. Tepatnya pada Sabtu (10/11/2018), tim tersebut mendatangi empat lokasi pengelolaan sampah di masyarakat, bank sampah pusat, pasar, dan lorong garden. Melihat langsung proses tersebut membuat Johan Moller, selaku project manager The Swedish Trade and Invest Council pun mengaku salut.
Sharing dan kunjungan langsung itu pun membawa hasil dengan minat investasi pihak Swedia kepada Makassar soal pengolahan limbah sampah jadi energi listrik seperti yang dikutip dari Sulselsatu.
“Mereka menawarkan investasi di Makassar, rencananya kerja sama terkait dengan pengolahan sampah menjadi energi listrik,bagusnya sebelum menawarkan proposal, mereka melakukan sharing terlebih dahulu, apa yang menjadi kebutuhan Makassar sesuai dengan visi misi pemerintahan saat ini,” tutur Najiran, Kasubag Kerja Sama Antar Daerah/ Lembaga Setda Kota Makassar.
Meski demikian, peluang investasi itu tidak dapat dilaksanakan langsung. Mengingat harus melalui persetujuan di tingkat pusat, lebih tepatnya dari Kementerian Dalam Negeri. Jika pihak Kemendagri memberikan izin, Pemkot Makassar baru bisa meanjutkan tanda tangan kerja sama dengan Swedia.
Rupanya, tidak hanya Swedia yang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi soal waste to energy. Ada beberapa negara lain seperti Korea, Denmark, Spanyol, dan Australia. Hanya saja dari negara-negara calon investor, cara Swedia-lah yang dinilai tepat untuk diterapkan pengolahan sampah di Makassar.