in ,

Aksi Bunuh Diri di Jepang Paling Banyak Terjadi Senin Pagi, Kenapa?

CakapCakap – Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah warganya yang melakukan aksi bunuh diri terbanyak di seluruh dunia. Bahkan, mereka pun tenryata memiliki tradisi bunuh diri yang dikenal dengan istilah harakiri, sebagai bentuk tanggung jawab mereka atas sebuah kegagalan yang telah dilakukannya. Namun, dalam kehidupan modern saat ini, ada banyak alasan bagi warga Jepang untuk melakukan aksi bunuh diri, bukan hanya sekadar tanggung jawab atas suatu hal saja.

Menariknya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan dari Waseda University dan Osaka University belum lama ini, menemukan fakta bahwa aksi bunuh diri yang dilakukan warga Jepang paling banyak terjadi pada hari Senin pagi antara pukul 04.00 hingga 07.59 dengan puncak tertinggi pada periode 1995-2014, seperti dilansir oleh Health.Detik.com. Perkiraan itu adalah waktu ketika seseorang akan berangkat kerja, dan para pelaku bunuh dirinya berusia kisaran 40-65 tahun.

Angka bunuh diri di siang hari pada kelompok usia tersebut 1,57 kali lipat lebih tinggi dibanding pada malam hari. Sedangkan pada hari Senin, angka bunuh dirinya 1,55 kali lebih tinggi dibanding pada hari Sabtu. Fakta ini menunjukkan bahwa masalah kejiwaan seperti stres dan depresi menjadi alasan bunuh diri para warga Jepang modern saat ini. Semua orang pun mungkin akan sepakat bahwa Senin pagi memang jadi waktu yang paling membuat stres sepanjang pekan dengan segala keruwetannya.

Aktivitas dan kesibukan warga perkotaan di Jepang juga bisa menjadi penyebab stres dan depresi yang kemudian memicu aksi bunuh diri. Via novostivl.ru

Menurut laporan dari laman Liputan6.com pada tahun 2017 lalu, Jepang memang sangat menonjol dan ada di posisi teratas dalam jumlah kasus bunuh diri jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, meskipun dalam daftar Badan Kesehatan Dunia (WHO) memang bukan satu-satunya negara dengan angka bunuh diri fantastis. Jepang mencatatkan rekor angka bunuh diri paling banyak sepanjang sejarah pada tahun 2003 silam, di mana 34.427 orang bunuh diri, atau hampir 100 orang setiap hari.

Namun, setelah adanya kampanye pencegahan bunuh diri yang digalakkan oleh pemerintah Jepang, angka tersebut memang menunjukkan penurunan hingga menjadi 24.025 orang pada tahun 2015. Meski begitu, tetap saja jumlah kasus tersebut tergolong besar. Jangan dicontoh ya, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Duh! Mobil Presiden AS Dihadang Wanita Bertelanjang Dada di Paris

Hati-Hati! Pekerja Indonesia Ternyata Lebih Rentan Diabetes