Hoax saat ini semakin banyak menyebar melalui media sosial di Indonesia. Via wearesocial.com
in ,

Hati-Hati! Penyebar Hoax Ternyata Akan Terus Menerus Berbohong

CakapCakap – Penyebaran kabar palsu atau berita bohong, yang saat ini lebih dikenal sebagai hoax semakin parah melalui media sosial di Indonesia belakangan ini. Cakap People pun mungkin banyak menemukan konten-konten hoax di media sosial. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih suka melihat sesuatu dari tampilan luar, dalam hal ini hanya membaca judul informasi tanpa membaca isinya, dan kemudian langsung menyebarkan, menjadi salah satu alasan hoax semakin merajalela.

Hoax saat ini semakin banyak menyebar melalui media sosial di Indonesia. Via wearesocial.com

Orang-orang yang suka menyebarkan hoax ternyata punya sifat seperti para pembohong. Menurut dokter spesialis saraf dr Adre Mayza SpS(K), secara medis ternyata konten otak orang yang gemar berbohong berbeda dengan orang-orang jujur, seperti dilansir JawaPos.com. Sekali hobi berbohong, maka orang itu akan terus menerus berbohong. Disampaikannya, orang yang suka berbohong akan membiarkan terbentuknya sirkuit kebohongan di dalam otak, meski pun bentuk otaknya tetap sama.

“Orang penyebar hoax sudah buat sirkuit bohong di dalam otaknya. Jika bohong, ya bohong terus. Permasalahannya adalah problemmnya kita gak tahu mana yang bohong dan mana yang benar. Harus dengan data. Bentuknya sama otaknya, pola pikirnya yang beda antar pelaku hoax dan yang bukan. Isi sirkuit memorinya yang beda. Otak yang suka menyebar hoax, memori yang tersimpan di dalam otaknya dicekokin info yang bohong tadi,” ungkap dr Adre menjelasakannya secara medis.

Hoax sangat berkembang di Indonesia diperkirakan karena kurangnya budaya kritis. Via majalahkartini.co.id

Dikutip pula dari laman Kompas.com, Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho menyebutkan alasan mengapa orang-orang Indonesia suka menyebarkan hoax disebabkan mungkin berkaitan dengan penggunaan teknologi yang tak dibarengi dengan budaya kritis melihat persoalan. “Kita itu termasuk lima besar pengguna smartphone dunia, tapi tingkat literasinya kedua terbawah setelah Botswana di Afrika,” ungkap Septiaji dalam sebuah event anti hoax pada tahun 2017 lalu.

Ditambahkannya lagi, masyarakat pengguna internet di Indonesia memang cenderung sangat suka menyebarkan informasi ke orang lain tanpa lebih dulu memeriksa kebenarannya. “Banyak orang merasa hebat kalau menjadi yang pertama menyebarkan informasi, entah benar atau tidak,” kata Septiaji lagi menambahkan. Nah, Cakap People masuk kelompok orang-orang bohong atau jujur?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Keren! Negara Ini Berikan Lahan Gratis Bagi Keluarga Banyak Anak

Duh! Jumlah Gizi Buruk Anak Indonesia Masih di Atas Batas WHO