in ,

Duh! Jumlah Gizi Buruk Anak Indonesia Masih di Atas Batas WHO

CakapCakap – Kasus gizi buruk masih menjadi masalagh besar bagi anak-anak di Indonesia. Cakap People tentu saja masih ingat kasus gizi buruk, atau dikenal pula dengan istilah stunting pada anak-anak di Tanah Air sempat mendapat perhatian besar pada tahun 2017 lalu. Banyak orang tua yang tidak menyadari ternyata anak-anak mereka mengalami masalah stunting, karena kurang paham dengan tanda-tanda yang jadi gejalanya. Sehingga kemudian berdampak pada kecerdasan mereka.

Kasus gizi buruk di Indonesia masih termasuk tinggi, karena masih di atas nilai batas WHO. Via klikdokter.com

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting atau gizi buruk balita di Indonesia ternyata memang masih mengkhawatirkan. Seperti dilansir laman iNews.id belum lama ini, prevalensinya masih berada di angka 30,8 persen. Meski turun mencapai 6,4 persen jika dibandingkan dengan angka pada tahun 2013 silam, namun jumlah tersebut masih jauh dari angka minimum stunting yang ditetapkan WHO, yakni 20 persen.

Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ini, termasuk kerja sama dengan kelompok masyarakat. Korps Pegawai Republik Indonesia Tentara Nasional Indonesia (Korpri TNI) pun ikut membantu dengan melaksanakan skrining status gizi balita dan penyuluhan stunting. “Kami ingin terus membawa manfaat positif bagi para anggota dan orang-orang di sekitar kami. Kami menaruh perhatian lebih kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan melakukan pemeriksaan dan edukasi tentang stunting kepada orang tua,” ungkap Ketua Dewan Pengurus Korpri (DPK) TNI Dr Widya Leksmanawati Sp Ort MM dalam keterangannya belum lama ini.

Orang tua seharus bisa memperhatikan gejala-gejala anak yang mengalami stunting, termasuk lambatnya pertumbuhan mereka. Via hellosehat.com

Dikutip dari laman HelloSehat.com, gejala stunting sebenarnya sudah bisa diketahui sejak dini jika orang tua benar-benar memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Beberapa gejala dan tanda lain yang terjadi, misalnya seperti berat badan tidak naik, dan bahkan cenderung turun, perkembangan tubuh terhambat, hingga anak mudah terkena penyakit infeksi. Selain itu, orang tua sebaiknya secara rutin mengukur tinggi anak untuk mengetahui apakah sudah normal atau tidak.

Perlu pula diketahui, jika masalah stunting ini tidak ditangani dengan baik, maka nanti tidak hanya akan mempengaruhi pertumbuhan, tetapi juga kemampuan kognitifnya. Hati-hati ya, Cakap People!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hati-Hati! Penyebar Hoax Ternyata Akan Terus Menerus Berbohong

Waspada! Penyakit Tak Menular di Indonesia Terus Meningkat