CakapCakap – Banyak orang tua memberikan ponsel pintar atau smartphone agar anak-anaknya bisa diam ketika menangis, atau duduk tenang dan tidak berkeliaran. Para orang tua pun biasanya akan memberikan kesempatan pada anak untuk menonton video melalui aplikasi YouTube. Cakap People sendiri pasti sering melihat tindakan orang tua yang memanfaatkan smartphone untuk membujuk anaknya seperti itu. Ini menyebabkan munculnya kebiasaan anak-anak menggunakan smartphone.
Padahal, terlalu sering menghabiskan waktu dengan smartphone dan tablet ternyata bisa menjadi penyebab memburuknya kesehatan mental, termasuk anak-anak dimulai dari usia dua tahun, seperti dilaporkan oleh laman Okezone.com. Sebuah penelitian di Amerika Serikat yang telah dipublikasikan jurnal Preventive Medicine Reports menunjukkan fakta bahwa anak-anak mungkin akan kehilangan rasa ingin tahu, serta pengendalian diri dan stabilitas emosi jadi lebih rendah, yang menyebabkan meningkatnya risiko kecemasan dan depresi, meskipun hanya satu jam di depan layar smartphone.
Para peneliti menemukan, meski remaja berusia 14 hingga 17 tahun lebih berisiko terhadap dampak buruk tersebut, namun ada korelasi pada anak-anak yang lebih kecil dan balita yang otaknya masih berkembang. Penelitian itu menunjukkan bahwa anak-anak prasekolah yang sering menggunakan smartphone kemungkinan dua kali lebih kurang sabar. “Setengah dari masalah kesehatan mental terbentuk sejak usia remaja,” ungkap Profesor Jean Twenge dari San Diego State University pula.
Psikolog dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Jakarta, Jane Cindy juga menegaskan bahwa ponsel pintar dan perangkat gadget lain memang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. “Gadget memiliki dampak yang dapat menyebabkan kecanduan, terutama bila anak terbiasa main dengan gadget. Anak akan terus-menerus menggunakan gadget dan perkembangan interaksi sosial menjadi terhambat,” ungkap Cindy memberikan penjelasan seperti dimuat di laman Liputan6.com.
Menurutnya, anak yang sudah mulai kecanduan gawai akan terbiasa mendapat kesenangan dengan pola satu arah. Mereka lebih suka bermain sendiri menggunakan gadget dari pada bermain bersama teman-temannya. Selain itu, kesenangan yang didapat dari kecanduan gadget juga dapat membuat anak-anak menghindar dari tugas mereka. Nah, Cakap People pun juga harus mulai berhati-hati nih!