CakapCakap – Inovasi demi inovasi terus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa dunia di bisnis perangkat telekomunikasi canggih. Seperti yang Cakap People mungkin juga rasakan selama ini, smartphone atau ponsel cerdas sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan setiap orang. Gadget tersebut sangat banyak membantu dalam aktivitas sehari-hari, sehingga tentu diharapkan bisa terus aktif sepanjang hari. Namun, kondisi ini terkadang tidak didukung oleh kapasitas baterai.
Makanya, tidak heran jika banyak perusahaan teknologi dunia yang berusaha untuk menciptakan baterai yang bisa tahan lebih lama, dan tak menghabiskan banyak waktu untuk proses pengisiannya. Kabar terbaru, Samsung sudah berhasil mematenkan teknologi baterai berbasis Graphene dengan kemampuan luar biasa. Seperti dilaporkan laman Merdeka.com, pengerjaan baterai canggih itu pun sudah selesai, sehingga akan digunakan pada produk smartphone anyar dari Samsung tahun depan.
Graphene disebut bisa berkapasitas yang jauh lebih besar daripada Lithium-ion. Bahkan, kapasitas baterai Graphene bisa naik hingga 45 persen dibanding Lithium-ion. Makanya, baterai smartphone di masa depan bisa mencapai kapasitas 6.000 mAh. Selain itu, waktu pengecasan baterai Graphene juga bisa lima kali lebih cepat dari Lithium-ion. Untuk pengisian daya satu jam di baterai Lithium-ion hanya memakan waktu 12 menit di Graphene. Baterai ini juga lebih murah dan ramah lingkungan.
Menurut laman Detik.com, Graphene adalah sebuah lapisan tipis dari atom karbon murni yang dihasilkan dengan mengekstrak grafit. Proses tersebut pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 2004. “Graphene adalah material yang masih muda. Kami cukup terkesan dengan perkembangan yang ditunjukkannya dalam 14 tahun terakhir. Ini akan sangat menjanjikan, baik bagi Eropa maupun bisnis,” ungkap Kari Hjelt, Head Innovation Graphene Flagship, sebuah firma penelitian dari Eropa.
Para peneliti di Eropa percaya material ini mampu menambah kecepatan perpindahan daya antara sumber energi dengan baterai secara signifikan. Dengan kemampuan itu, maka baterai smartphone pun bisa terisi penuh hanya dalam waktu tujuh detik. “Ini akan terwujud hanya dengan memakan waktu sekitar dua tahun,” ucap Hjelt lagi memberikan komentar. Luar biasa ya, Cakap People!