CakapCakap – Dinosaurus pernah menghuni bumi jauh sebelumnya. Namun, spesies binatang itu pun punah, karena mereka tidak mampu bertahan dengan kondisi alam pada masa itu. Cakap People pastinya juga sudah sering membaca tentang kehidupan dinosaurus pada masa lalu. Penelitian demi penelitian kemudian dilakukan para ilmuwan untuk mempelajari kehidupan dinosaurus tersebut. Tidak hanya itu saja, penelitian juga dilakukan terkait hubungannya dengan binatang pada saat ini.
Dikutip dari laman MediaIndonesia.com, selama puluhan tahun ternyata telah ditemukan hubungan evolusi antara dinosaurus dan burung. Penelitian terbaru pun menyebut burung ternyata memang memiliki lebih banyak kemiripan dengan dinosaurus dibanding yang disangka sebelumnya. Peneliti menemukan bahwa telur berwarna didapat burung dari dinosaurus. Para ornitologis menganggap burung mengadopsi telur berwarna sebagai metode menyamarkanya dengan kondisi tempat tinggal.
Hal sama juga dilakukan dinosaurus, yang menghasilkan telur berwarna untuk melindungi keturunan mereka dari predator, di mana sifat itu kemudian diturunkan kepada burung. Tim peneliti memeriksa 18 fosil kulit telur dinosaurus di Amerika Serikat, Taiwan dan Swiss dengan menggunakan laser untuk menguji keberadaan sejumlah pigmen. Mereka menemukan dua pigmen warna merah dan biru di sejumlah telur dinosaurus, termasuk velociraptor di wilayah Mongolia sekitar 75 juta tahun lalu.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan memang telah mencoba untuk membuktikan bahwa burung adalah hasil evolusi dari dinosaurus. Dikutip dari laman Kompas.com, salah satu yang diteliti adalah proses evolusi pada sisik-sisik di kulit dinosaurus menjadi bulu pada burung. Bulu sendiri terbentuk dari keratin, yang merupakan unsur pembentuk sisik. Dari rangka dinosaurus yang kemudin disebut Kulindadromeus, ditemukan di Siberia pada tahun 2014, akhirnya ditemukan filamen seperti bulu.
Tetapi beberapa di antaranya juga ada yang menumbuhkan sisik. Meski dinosaurus ini berasal dari keturunan yang berbeda dari nenek moyang burung, hal ini setidaknya menunjukkan bahwa struktur mirip bulu telah berevolusi secara langsung dengan banyak perubahan. Salah satu percobaan yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa perubahan yang relatif sederhana pada beberapa gen dapat menyebabkan perubahan dari sisik buaya menjadi bulu. Lalu, bagaimana menurut Cakap People?