in ,

Kini, Mobil Listrik Bisa Temukan Stasiun Pengisian Via Google Maps!

CakapCakap – Penggunaan mobil listrik sedang berkembang saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi otomotif yang digunakan oleh banyak perusahaan dunia. Cakap People pun mungkin juga sudah melihat beberapa tipe mobil listrik yang diproduksi dan dipasarkan oleh sejumlah perusahaan otomotif di berbagai negara. Mobil listrik pun diyakini akan semakin banyak digunakan oleh orang-orang, karena kelebihan yang tanpa emisi dan jauh lebih hemat dalam operasionalisasi hariannya.

Google Maps kini menghadirkan fitur untuk pencarian stasiun pengisian mobil listrik. Via viva.co.id

Menariknya, seiring dengan semakin banyaknya pengguna mobil listrik, sejumlah teknologi pun juga mulai memberikan kemudahan. Salah satunya adalah stasiun pengisian EV (electronic vehicle) alias kendaraan listrik yang kini lokasinya sudah bisa ditemukan melalui aplikasi Google Maps, menurut laman Republika.co.id. Setiap stasiun pengisian itu akan didapatkan informasi tentang lokasi titik muatan, jenis port yang tersedia, kecepatan pengisian, dan jumlah port semuanya akan ditampilkan.

Hanya dengan menggunakan kata kunci seperti ‘EV charging’ atau ‘EV charging stations’, maka lokasi stasiun pengisian terdekat pun akan muncul, baik ketika digunakan pada perangkat berbasis Android maupun iOS. Fitur ini sendiri pun telah diluncurkan secara global dengan dukungan untuk Tesla dan Chargepoint, serta Chargemaster dan Pod Point di Inggris. Kemudian, ada stasiun dari SemaConnect, EVgo dan Blink di Amerika Serikat, serta platform Chargefox pada versi Australia dan Selandia Baru.

PT Pertamina juga sudah menyediakan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang bisa digunakan untuk pengisian mobil listrik di Indonesia. Via tribunnews.com

Untuk di Indonesia, mobil listrik pun sebenarnya sudah ada, namun belum diproduksi secara massal. Sejak tahun 2017, PT PLN (Persero) mengklaim sudah menyediakan fasilitas pengisian mobil listrik berupa Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) sebanyak 875 unit yang tersebar di beberapa wilayah. Menurut laman Liputan6.com, untuk menggunakan SPLU tersebut, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kilo Watt hour (kWh) meter, yang dapat dibeli seperti membela token listrik umumnya.

“Jadi isi pulsa listrik terlebih dahulu, itu seperti listrik prabayar,” ungkap Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka. Untuk mengisi token listrik itu, calon pengguna menyebutkan ID Pelanggan atau nomor kWh meter di SPLU yang akan digunakan. ‎Setelah pulsa diisi, masyarakat mendapat nomor seri untuk dimasukan ke SPLU, dan pengisian daya mobil listrik bisa dilakukan. Nah, Cakap People mau mencobanya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Penting Bagi Wanita Hamil! Yoga Ternyata Bisa Atasi Insomnia

Siap Produksi Massal, Ini Mobil Listrik yang Cocok di Indonesia!