Satu lagi warisan alam yang diberikan buat kita, gaes. Buah dengen namanya. Kamu pasti jarang banget mendengar buah yang satu ini. Wajar saja, kok. Soalnya, yang satu ini tidak gampang ditemukan. Kalau kamu penasaran banget, gaes, datang saja berkunjung ke Danau Matano. Selain bisa menikmati keindahan tempat wisata alam yang terletak di Kabupaten Luwu Timur tersebut, kamu bisa leluasa menemukan buah yang bentuk maupun rasanya mirip banget dengan jeruk ini.
Buah yang memiliki nama Latin Dillenia serata ini unik banget, gaes. Enggak perlu seorang ahli untuk mengetahui apakah buah ini sudah siap dikonsumsi atau belum. For your information, nih, buah ini punya pertanda khusus kalau matang, yaitu kulit buahnya akan terbuka sendiri layaknya kelopak bunga, gaes! Soal rasanya, wah, bakalan bikin kaget. Sementara buah-buahan lainnya pada terasa manis kalau sudah matang, buah dengen tetap terasa masam meski sedikit manis, khususnya kalau dimakan secara langsung.
Hidup di lingkungan Danau Matano yang banyak dijadikan habitat spesies purba menjadikan keberadaan buah dengen masih jauh dari inisiatif untuk dibudidayakan dan diperjualbelikan secara komersil. Bisa jadi, buah yang tumbuh secara liar ini hanya bisa hidup di lingkungan seperti Danau Matano sebab hingga detik ini sulit sekali – bisa dibilang tidak ada – ditemukan di luar Kabupaten Luwu Timur. Salah satu penyebabnya antara lain adalah rasanya yang asam itu dan cepatnya buah ini membusuk, yang membuat orang enggan mengkonsumsinya.
Rasa asam-manis yang dimiliki buah dengen membuatnya banyak dijadikan minuman jus. Kandungan gizinya belum diketahui secara pasti karena benar-benar luput dari perhatian. Tapi, kalau dilihat dari bentuk dan rasanya, buah dengen kaya vitamin C dan bersifat antioksidan. Dan cairannya buahnya bersifat elektrolit alias bisa menghantarkan listrik.
Konon, banyak peneliti yang mengatakan bahwa buah dengen merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Buah yang hidup di alam liar ini tumbuh musiman dengan ketinggian mencapai 30 m dengan garis tengah batang mencapai 70 cm. Kamu jangan harap bisa menemukan buah ini dengan mudah tanpa harus bersusah payah. Soalnya buah ini tidak dijual di pasar, gaes! Mau tak mau kamu harus mencarinya secara mandiri di pinggiran Danau Matano.****
Di Banggai juga ada….