CakapCakap – Media sosial memang seperti sudah menjadi bagian utama dalam kehidupan generasi millennial saat ini. Termasuk juga Cakap People, pastinya tidak mungkin tak punya minimal satu akun media sosial. Aktivitas di media sosial ini pun mendatangkan rasa ketagihan pada para penggunanya, bahkan tak jarang berakhir dengan kecanduan. Seperti di Instagram, setelah satu fotonya mendapat respon dari pengguna lain, mereka pun berlomba-lomba untuk menampilkan foto yang lebih baik.
Bahkan, seorang wanita cantik usia 26 tahun bernama Lissette Calveiro terpaksa harus dililit utang hingga 10 ribu dolar AS, atau mencapai Rp 152 juta demi popularitas di Instagram, seperi dikutip dari laman Merdeka.com, Senin (22/10/2018). Dia mengaku mengeluarkan banyak uang untuk mendapat foto paling sempurna untuk ditampilkan di akun Instagramnya. Semua uang itu dihabiskan Lissette untuk membeli tas bermerek, baju-baju mahal, dan liburan ke tempat-tempat mewah, agar dapat menghasilkan foto Instagram yang menunjukkan kehidupan mewah, meski gajinya tidak seberapa.
“Saya hidup dalam kebohongan, saya terbelit utang. Padahal uang itu bisa saya menginvestasi untuk hal lain,” ungkap Lissette dengan penuh penyesalan dan menyadari bahwa tak ada seorang pun yang membicarakan tentang masalah keuangan di Instagram. Semua yang dilakukan oleh Lissette itu pun membuktikan bahwa media sosial memang telah membuat sebagian pengguna rela menghabiskan uang mereka untuk menciptakan ilusi, hanya demi mendapatkan perhatian dari pengguna lainnya.
Tidak hanya di luar negeri, fenomena yang sama, disebut juga dengan social media addict tentunya juga terjadi di Indonesia. Seperti dilansir laman Koran-Sindo.com, sosiolog Universitas Padjadjaran Bandung Ganjar Kurnia mengatakan fenomena social media addict bisa dilihat dari banyak pengguna telepon selular yang tidak bisa lepas dari media sosial yang dimilikinya. “Kecenderungannya memang seperti itu,” ungkap dosen yang juga merupakan mantan Rektor Universitas Padjajaran tersebut.
Menurut pengamat sosial masyarakat dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati, kecanduan pada media sosial ini pun telah lama mengundang perhatian banyak peneliti, pengambil kebijakan, dan para pengusaha, karena sudah terjadi pada masyarakat millennial. Bagaimana dengan Cakap People?