CakapCakap – Hampir semua orang tentu sepakat jika menyebut bahwa merokok sangat merusak bagi kesehatan manusia. Cakap People sendiri pun pastinya tahu masalah kesehatan apa saja yang bisa disebabkan kebiasaan merokok, karena peringatan bahaya tersebut ada pada setiap bungkus rokok yang beredar di Indonesia. Namun, tetap saja ada banyak orang yang tidak mau berhenti merokok, meskipun mereka tahu dan menyadari bahwa kebiasaan merokok itu sangat berbahaya.
Namun, penelitian terbaru mengungkap fakta bahwa ada yang jauh lebih berbahaya dan sangat merusak kesehatan dibandingkan dengan kebiasaan merokok. Menurut para peneliti dari Cleveland Clinic yang mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal JAMA Network Open dan dikutip oleh laman Kompas.com, tidak melakukan olahraga secara rutin ternyata mungkin lebih berbahaya bagi tubuh dibanding merokok. Penelitian ini dilakukan pada 122.007 pasien selama periode 1991-2014.
“Tidak melakukan olahraga dengan treadmill atau latihan stres memiliki prognosis lebih buruk dalam hal kematian dibanding memiliki hipertensi, diabetes, atau kebiasaan merokok. Kami berlum pernah melihat sesuatu yang sejelas dan seobjektif ini,” ungkap salah seorang peneliti Dr Wael Jaber. Dalam penelitian ini, para pasien diminta melakukan pengujian treadmill, dan kemudian peneliti mencatat angka kematian. Hasilnya, kehidupan lebih lama dan sehat berkorelasi dengan olahraga yang tinggi.
Kaitan antara malas berolahraga dengan tingkat kematian manusia memang sudah menjadi rahasia umum selama ini. Namun, penelitian ini semakin menegaskan bahwa kebugaran bisa memberikan angka harapan hidup yang lebih panjang, dengan manfaat olahraga kebugaran seperti aerobik yang memang tidak berbatas. “Jarang berolahraga harus diperlakukan sebagai penyakit yang memiliki resep,” tambah Jaber yang merupakan ahli kesehatan jantung itu pula, di laman CNNIndonesia.com.
Ahli kesehatan jantung di Lenox Hill Hospital, Satjit Bhusri pun mengakui bahwa hasi penelitian ini semakin memperkuat apa yang telah diketahui sebelumnya. Gaya hidup minim aktivitas fisik telah menimbulkan risiko tinggi mengalami gangguan jantung. Namun, Bhusri yakin jika itu dapat diubah. “Kita ditakdirkan untuk berjalan, berlari dan berolahraga. Ini semua tentang bangkit dari kursi dan bergeraklah,” punglas Bhusri pula menambahkan. Nah, mulai sekarang, mari olahraga Cakap People!